Channel9.id-Jakarta. Gubernur Maluku Murad Ismail berang kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Bahkan Murad sempat menyatakan perang atas kebijakan Susi. Merespon hal itu, Menteri Susi akan mengirim utusan ke Ambon, untuk berbicara dengan Murad, Kamis (5/9).
Gubernur Murad Ismail sebelumnya menyatakan perang kepada Menteri Susi Pudjiastuti. Ia berbicara saat Murad berpidato dalam pelantikan pejabat Sekda Maluku di Kantor Gubernur Maluku, Senin (2/9) silam. “Supaya kalian semua tahu. Kita perang,” ujar Murad.
Murad rupanya kesal dengan kebijakan moratorium yang diberlakukan Menteri Susi. Ia menilai, moratorium sangat merugikan Maluku.
Menurut Murad, kebijakan moratorium yang ia maksud terkait dengan aturan uji mutu ikan yang diekspor dari perairan Arafura, Maluku, yang tak lagi dilakukan di Maluku.
Gubernur menegaskan, setiap bulan Kementerian Kelautan dan Perikanan mengangkut ikan dari perairan laut Arafura untuk diekspor. Volumenya mencapai 400 ribu kontainer.
“Namun Maluku tidak mendapatkan apa-apa dari ekspor itu,” katanya.
Sebelum moratorium, ujar Murad, uji mutu ikan dilakukan ada di daerah. Ini yang kemudian menjadi pemasukan bagi provinsi tersebut.
Merespon kemarahan sang Gubernur, Menteri Susi dikabarkan akan mengirim utusan untuk berdialog.
“Besok tim dari KKP akan bertemu gubernur,” ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Romelus Far-Far
Berbicara saat ditemui wartawan di Ambon, Rabu (4/9), Romelus mengatakan, tim yang dikirim Susi untuk menemui Murad terdiri dari Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Dirjen Perikanan Tangkap.