Channel9.id – Jakarta. Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, KH Ahmad Mustofa Bisri menilai, baik KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) maupun KH Hasyim Wahid (Gus Im) adalah sosok putera pahlawan Nasional yang memiliki kercerdasan luar biasa.
“Sama-sama putera Pahlawan Nasional, sang kakak putera sulung dan sang adik putera bungsu. Keduanya sama-sama memiliki kecerdasan di atas rata-rata,” kata ulama yang sering disapa Gus Mus itu, Sabtu (1/8).
Keduanya memiliki karakteristik khas yang berbeda. Gus Dur dikenal sangat populer karena kiprahnya di organisasi hingga politik. Sementara sang adik memang terkesan misterius dan tak suka popularitas.
“Sang kakak populer dan terbuka, sang adik tak suka menonjol dan ‘misterius’,” ujarnya.
Tak banyak orang yang tahu bahwa Gus Dur memiliki adik kandung bernama Gus Im. Bahkan, Gus Mus sendiri mengenal sosok Gus Im karena pernah dikenalkan oleh Gus Dur kala itu.
“Aku pertama kenal dengan sang adik justru dikenalkan oleh sang kakak. Waktu itu setiap ketemu, kulihat sang adik selalu tampil perlente, dengan rambut kribo, berdasi, dan menenteng aktentas yang tampak mewah,” katanya.
“Ketika aku bertanya tentang kegiatannya, sang kakak menjelaskan, seperti sambil lalu, bahwa adik bungsunya itu pengusaha dan berkantor di salah satu hotel berbintang,” katanya.
Semenjak pertama kali dikenalkan Gus Dur, Gus Mus pun akhirnya jarang bertemu lagi dengan Gus Im hingga beberapa tahun setelahnya. Dan saat bertemu kembali, justru penampilan Gus Im tidak seperti pertama kali dilihatnya bersama Gus Dur itu.
“Syahdan; kemudian sang adik tiba-tiba menghilang seperti ditelan bumi. Setelah beberapa tahun, muncul kembali dengan penampilan yang sangat berbeda. Ketika aku diajak sang kakak berkunjung ke rumah adik bungsunya itu, aku betul-betul tercengang. Sang adik hanya memakai kaus oblong dan sarungan sekenanya. Sikapnya kepadaku pun berbeda. Kalau dulu, seperti umumnya pengusaha, terkesan acuh tak acuh kepada orang biasa, sekarang begitu ramah dan semanak sebagaimana kakaknya. Bicaranya kelihatan seperti seorang Sufi yang arif,” katanya.
Karakteristiknya yang tidak suka menonjol dan populer inilah yang membuat salah satu putera Menteri Agama Republik Indonesia pertama, KH Abdul Wahid Hasyim tak banyak dikenal masyarakat umum. Yang mengenal sosok Gus Im hanya kalangan terbatas saja.
“Sang kakak menjadi tokoh yang menjadi pusat perhatian di mana-mana, sang adik justru seperti bersembunyi dengan kegiatan-kegiatan yang hanya diketahuan kalangan terbatas. Memang pernah muncul di hiruk-pikuknya perpolitikan nasional, namun cuma sebentar,” kata Gus Mus.
Tak hanya itu, dia juga menyatakan Gus Im adalah sosok yang memiliki jiwa seni yang tinggi seperti yang dimiliki oleh Gus Dur. Gus Im pernah menulis sebuah Antologi Puisi berjudul Bunglon.
“Dan yang mungkin tak diketahui oleh banyak orang, tokoh ‘misterius’ yang sempat dijuluki pengamat Internasional ini, pernah menulis Antologi puisi berjudul ‘Bunglon’ yang dahsyat. Dan saat peluncurannya di TIM mengejutkan kalangan seniman yang tidak menyangka bahwa tokoh ini juga menguasai bidang seni seperti kakaknya,” katanya.
“Selamat jalan, Gus Im. Selamat bergabung dengan saudara-saudara dan para leluhur dalam naungan kasih sayangNya. Al-Faatihah,” pungkasnya.
(HY)