Hal yang Mesti Diperhatikan Agar 5G Meluas
Techno

Hal yang Mesti Diperhatikan Agar 5G Meluas

Channel9.id-Jakarta. Pengguna 5G di Indonesia baru bisa meluas pada tiga tahun mendatang. Demikian menurut pakar teknologi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi.

“Biasanya penggunaan secara luas, mulai di tahun ke-3, mulai take off itu,” ujar Heru, belum lama ini.

Baca juga: Traffic Data Seluler Naik, 5G Makin Dilirik

Diketahui, Indonesia baru kedatangan 5G pada medio 2020 lalu. Teknologi ini dihadirkan pertama kali oleh operator seluler plat merah Telkomsel pada Mei 2021 lalu, yang kemudian disusul oleh Indosat dan XL Axiata.

“Saat ini karena baru pengenal di 2021, 5G baru sebatas perkenalan,” kata Heru. “Di 2022 kita harapkan jaringan 5G kian diperluas, sehingga makin banyak pengguna dan luas coveragenya.”

Di lain sisi, Heru mengatakan bahwa perangkat yang lebih murah juga diperlukan supaya teknologi ini bisa dinikmati oleh semua masyarakat. “Kalau harga ponsel masih mahal, memang agak berat. Kecuali operator menjual bundling dengan subsidi layanan,” sambungnya.

Kemudian ekosistem yang mendukung juga akan mendukung pemanfaatan 5G semakin maksimal.

“Ini juga akan tergantung ekosistem, yang harusnya juga dikembangkan seperti IoT, smart city, AI dan lainnya. Ekosistem harus dikedepankan untuk dibangun bersama agar menjadi killer services,” kata Heru.

Meski begitu, Heru menyebut bahwa layanan utama yang mendapat manfaat 5G adalah layanan video dan game.

Pemerintah dan operator selular kini bersama-sama membangun fasilitas dan infrastruktur layanan 5G di Indonesia. Namun, belum lama ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membeberkan bahwa ada kendala dalam visi percepatan 5G di Tanah Air, salah satunya ketersediaan frekuensi radio.

Untuk mengatasi hal tersebut, juru bicara Kominfo Dedy Permadi mengatakan pihaknya mendorong peningkatan pembangunan infrastruktur pasif, seperti menara (tower), dan gorong-gorong (ducting). Selain itu, mendorong pula penyediaan infrastruktur aktif seperti perangkat Base Transceiver Station (BTS) atau Microwave Link dan pembangunan kabel Fiber Optic.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  1  =