Channel9.id-Mexico. Polisi dan para aktivis di Mexico City bentrok pada saat unjuk rasa memperingati Hari Perempuan Sedunia pada hari Senin (8/3/2021). Polisi memukul mundur para pengunjuk rasa dengan gas air mata dan riot shield di alun-alun ibukota, the Zocalo.
Para pengunjuk rasa menyuarakan agar pemerintah mengatasi catatan buruknya dalam menangani pembunuhan perempuan, yang disebut oleh mereka femicide, dan juga kekerasan terhadap perempuan.
Pemerintah mencatat setidaknya 939 perempuan adalah korban femicide pada tahun 2020. Ribuan perempuan, beberapa bersama putrinya, menghadiri unjuk rasa di ibukota Meksiko pada hari Senin (8/3/2021).
Baca juga : 8 Maret Hari Perempuan Sedunia #ChooseToChallange
Salah satu perempuan membawa papan yang bertuliskan “Mereka belum membunuh saya, tapi saya hidup dalam ketakutan”.
Pada unjuk rasa tersebut, beberapa pengunjuk rasa dapat menjatuhkan beberapa pagar besi besar di sekitar Plaza Nasional menggunakan palu dan tiang kayu.
Dilaporkan polisi menahan beberapa pengunjuk rasa dan juga jurnalis. Bentrokan antara aktivis hak perempuan dan polisi sudah semakin sering terjadi di Mexico City dikarenakan itulah satu-satunya cara agar pemerintah mau mendengarkan mereka, menurut para aktivis.
Mereka menuduh Presiden Andrés Manuel López Obrador acuh terhadap masalah kekerasan terhadap perempuan. Tahun lalu, Presiden López Obrador mengklaim isu femicide telah dimanipulasi oleh para politikus.
November lalu, polisi di resor pantai Cancún melepaskan tembakkan pada pengunjuk rasa soal pembunuhan seorang perempuan. Dua orang terluka karena tertembak dan dua lainnya juga terluka dikarenakan kericuhan yang terjadi. Kejadian ini memicu kemarahan orang-orang Meksiko.
(RAG)