Channel9.id-Jakarta. Kita patut memberi apresiasi tinggi kepada produser eksekutif film Timur, Yentonius Jerriel Ho, yang memastikan sebagian besar hasil penjualan tiket film garapan aktor sekaligus sutradara debutan, Iko Uwais, akan disumbangkan bagi korban bencana di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
Yentonius mengatakan persaudaraan, pengorbanan dan nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi tema besar dalam film Timur, bukan sekedar retorika yang ditampilkan dalam layar perak semata. Namun, kata ia, harus diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Benar, penjualan tiket film Timur, semaksimal mungkin kita salurkan bagi saudara-saudara kita di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat yang saat ini masih bertahan hidup, paska musibah banjir bandang beberapa waktu lalu,” ujar Yentonius dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/12).
Lebih lanjut, Yentonius menyebut keutamaan persaudaraan, pengorbanan dan nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi tema besar film Timur semakin menggugah sekaligus mengentalkan rasa solidaritas siapa pun yang menyaksikan film ini. Termasuk para pekerja seni yang berada di rumah besar Uwais Pictures.
Atas dasar itulah, manajemen, aktor, aktris, kru dan pekerja seni lainnya di Uwais Pictures, sepakat untuk memberikan hasil penjualan tiket bioskop film Timur secara maksimal, kepada masyarakat yang menjadi korban bencana di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
“Saya bergetar ketika usulan Bang Iko Uwais, Mas Raffi Ahmad dan Mbak Nagita Slavina, produser kebanggaan Bang Ryan Santoso dan saya selaku executive producer yang meminta sebagian besar keuntungan diwakafkan bagi saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatra, disambut suka cita oleh seluruh manajemen, pekerja seni hingga kru dan pihak yang terlibat dalam film Timur,” beber Yentonius.
Uwais Pictures pun mengajak segenap elemen bangsa dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote, untuk bergotong-royong meringankan beban hingga memulihkan kondisi saudara-saudara se-tanah air di Aceh dan Sumatra.
“Ini bukan tentang siapa, terlebih bicara berapa besar, berapa banyak, atau sudah berkontribusi apa dalam musibah banjir bandang di Aceh dan Sumatra. Namun ini tentang bagaimana kita hadir sebagai saudara sebangsa, se-tanah air, sebagaimana pesan dari Timur, kita tidak sedarah tapi kita saudara. Kita Indonesia, kita Timur,” tegas Yentonius.
Yentonius mengatakan Uwais Pictures akan selalu menjadi bagian dalam melestarikan tradisi gotong-royong, kultur budaya asli bangsa Indonesia, agar terus mengakar kuat sejak dini. Di mana nilai-nilai gotong-royong bukan hanya mencerminkan semangat kebersamaan, solidaritas, kepedulian sosial, namun juga menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat, perekat keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia.
“Kita semua berasal NKRI, bumi yang sama. Terlahir dari rahim pejuang di mana prinsip dasar ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan yang termaktub dalam Pancasila, sejatinya ini tercermin dalam sikap dan perilaku segenap bangsa di republik ini,” ungkap Yentonius.
Timur sendiri mengusung film aksi Indonesia dengan koreografi pertarungan intens, visual sinematik modern, serta narasi heroik yang berakar pada nilai kemanusiaan, perjuangan dan nasionalisme.
Di tengah dominasi film Hollywood, Timur tampil berani dengan ‘head to head’ melawan Avatar: Fire and Ash, film blockbuster karya sutradara legendaris James Cameron, di saat banyak film lain memilih menghindar demi keamanan box office. Film Timur justru maju dan mengambil risiko penuh.
Timur menuturkan bahwa pertarungan Timur vs Avatar bukan hanya soal perolehan penonton, tetapi juga tentang harga diri dan kepercayaan diri industri film Indonesia.
“Kalau setiap film Hollywood datang kita selalu menyingkir, maka kita menyerahkan layar kita sendiri. Timur adalah pesan sekaligus simbol bahwa karya anak bangsa tidak inferior,” pungkas Yentonius.
Kontributor: Akhmad Sekhu





