Politik

Hasil Survei Elektabilitas Anies Disomasi NasDem, Denny JA: Lebay Banget Sih Elu

Channel9.id – Jakarta. Denny JA menanggapi somasi Partai NasDem terhadap hasil survei LSI Denny JA yang menyebut elektabilitas Anies Baswedan cuma 5 persen di Sumatera Utara. Denny JA menyebut NasDem lebay atau berlebihan.

Menurutnya, jika ada pihak yang tidak setuju dengan hasil survei, maka harus dibantah dengan hasil survei lainnya. Ia menilai tak seharusnya hasil penelitian dilawan dengan proses hukum.

“Hasil riset sebaiknya juga dibantah oleh hasil riset. Jika hasil riset dibantah oleh somasi hukum, itu akan dikenang oleh sejarah, dan negara demokrasi luar negeri, sebagai, ucapan anak gaul sekarang, ‘lebay banget sih elu ini’,” kata Denny melalui keterangan tertulis, Kamis (12/10/2023).

Denny mengaku tak hanya kali ini dirinya menghadapi hal seperti ini. Ia mengatakan pihak yang unggul dalam survei akan memuji survei tersebut. Sedangkan pihak yang tertinggal akan menuding survei tersebut telah diatur oleh kepentingan politik.

Lebih lanjut, ia menyarankan semua pihak dapat menghadapi Pilpres 2024 dengan santai. Denny pun meminta semua pihak mengecek kredibilitas survei dari tiga hal.

Pertama, rekam jejak lembaga survei. Ia mengatakan LSI Denny JA adalah lembaga survei tertua di Indonesia.

Kedua, kredibilitas lembaga survei yang bisa dilihat dari pencapaian. Ia menyebut LSI Denny JA sudah menorehkan prestasi dengan berbagai penghargaan internasional.

“Tips ketiga, survei juga harus dilihat dalam kerangka waktu. Survei itu hanyalah potret ketika saat survei itu dilakukan. Waktu yang berbeda dapat pula menghasilkan survei yang berbeda,” ujarnya.

Sebelumnya, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Badan Advokasi Hukum (BAHU) Partai Nasdem Sumatera Utara melayangkan somasi kepada Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Senin (9/10/2023). Nasdem keberatan dengan hasil survei LSI Denny JA yang rilis pada Senin (2/10/2023).

Dalam survei tersebut, elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) yang diusung Nasdem, Anies Baswedan, di Sumut hanya 5 persen alias jeblok. Jumlah itu menempatkan Anies jauh di bawah dua rivalnya, yaitu bacapres dari PDI-P, Ganjar Pranowo, yang mendulang suara 65 persen dan bacapres dari Gerindra, Prabowo Subianto, sebesar 30 persen.

“Kami menyatakan keberatan dengan hasil survei tersebut. Dan kami juga ingin menguji hasil survei itu karena adanya kejanggalan,” ujar Ketua DPW Nasdem Sumut Iskandar ST saat konferensi pers di Auditorium DPW Nasdem Sumut di Jalan Prof HM Yamin.

Iskandar mengatakan, apabila tidak ada jawaban somasi dari LSI Denny JA dalam tujuh hari ke depan, Nasdem akan mengambil langkah hukum.

“Pertama, melakukan gugatan secara perdata, bahkan juga melakukan langkah hukum secara pidana. Kami sudah menentukan langkah-langkah itu,” tuturnya.

Iskandar menilai ada kejanggalan di hasil survei LSI Denny JA tersebut. Pasalnya, lanjut Iskandar, hasil survei elektabilitas LSI Denny JA untuk Anies pada Mei 2023 mencapai 32,6 persen. Namun, berselang empat bulan, tiba-tiba elektabilitas Anies turun drastis hingga menjadi 5 persen.

“Kedua, kami melihat hasil surveinya dalam bilangan bulat tanpa ada desimal. Ketiga, hasil survei itu bertolak belakang dengan realita dan fakta di lapangan yang kami dapatkan,” ucap Iskandar.

Iskandar juga mempertanyakan sebaran survei LSI Denny JA di 33 kabupaten/kota di Sumut, di mana disebutkan elektabilitas Anies begitu rendah.

“Kami memprediksikan Anies Baswedan akan menang secara mutlak di 20 kabupaten atau kota itu. Oleh karen itu, kami meminta dengan tegas kepada LSI Denny JA, untuk menyampaikan bagaimana penerapan dan metodologi yang dilakukan dalam survei tersebut,” katanya.

Baca juga: Partai Koalisi Pendukung Anies-Cak Imin Ancam Somasi LSI Denny JA

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

10  +    =  18