Techno

Hati-hati, Ada Malware Berkedok Informasi Tentang Virus Corona

Channel9.id-Jakarta. Baru-baru ini Kaspersky mendapati malware berbahaya yang disisipkan pada dokumen tentang virus corona. Malware itu—mulai dari trojan hingga worm—disamarkan sebagai file pdf, mp4, docx tentang virus corona.

Nama-nama dokumen itu seolah berisi instruksi video tentang cara melindungi diri dari virus, info terkini seputar ancamannya, dan bahkan prosedur deteksi virus. Padahal dokumen ini hanya berisi malware.

Pihak Kaspersky mengatakan bahwa malware itu bisa menghancurkan, memblokir, memodifikasi atau menyalin data, dan mengganggu pengoperasian komputer atau jaringan komputer.

Analis malware Kaspersky Anton Ivanov, dalam keterangan resminya, menjelaskan situasi global saat ini mendorong penyebaran malware. “Ketika masyarakat masih memiliki kekhawatiran akan kesehatan mereka, kita mungkin melihat semakin banyak malware yang tersembunyi di dalam dokumen palsu tentang penyebaran virus corona,” jelasnya, Senin (3/2).

“Coronavirus, yang sedang dibahas secara luas sebagai berita utama, telah digunakan sebagai umpan oleh para pelaku kejahatan siber,” lanjut Ivanov. Ia menduga jenis malware berkedok dokumen tentang virus corona bisa bertambah banyak. Pasanya, virus corona masih menjadi bahan pembicaraan yang sedang populer hingga saat ini.

“Sejauh ini kami hanya melihat sejumlah 10 file unik, tetapi karena aktivitas demikian kerap terjadi dengan topik populer di media, maka kami memperkirakan kecenderungan ini akan bertambah,” ujarnya.

Adapun produk atau file terkait “coronavirus” yang dideteksi Kaspersky adalah sebagai berikut:

Worm.VBS.Dinihou.r

Worm.Python.Agent.c

UDS:DangerousObject.Multi.Generic

Trojan.WinLNK.Agent.gg

Trojan.WinLNK.Agent.ew

HEUR:Trojan.WinLNK.Agent.gen

HEUR:Trojan.PDF.Badur.b

 Demi menghindari penyebaran malware, Kaspersky menyarankan langkah-langkah berikut:

1. Hindari tautan mencurigakan, yang menjanjikan konten eksklusif. Rujuklah ke sumber resmi untuk memperoleh informasi yang sah dan dapat dipercaya.

2. Lihatl ekstensi file yang diunduh. Dokumen dan file video seharusnya bukan dalam bentuk .exe atau .lnk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

24  +    =  28