Channel9.id – Jakarta. Komite Mahasiswa Peduli Hukum melaporkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK atas pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku. Pelaporan ini terkait dengan dugaan pertemuan dengan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jumat (6/10/2023).
“Kami dari Komite Mahasiswa Peduli Hukum hadir di Gedung KPK membuat laporan pengaduan masyarakat yang kami tunjukkan kepada Dewan Pengawas KPK. Kami ingin melaporkan Bapak Firli Bahuri atas dugaan pelanggaran etik,” kata Koordinator Komite Mahasiswa Peduli Hukum Febrianes saat dikonfirmasi, Jumat (6/10/2023).
Febrianes menyoroti kabar pertemuan Firli dengan Syahrul di sebuah lapangan badminton yang fotonya beredar. Keduanya dikabarkan bertemu di tengah isu pemerasan oleh pimpinan KPK terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Menurutnya, aturan internal KPK menegaskan larangan insan komisi bertemu dengan pihak berperkara, baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Setiap insan komisi KPK dilarang mengadakan pertemuan langsung atau tidak langsung dengan tersangka, terdakwa, terpidana atau pihak lain yang ada hubungan dengan perkara tindak pidana korupsi yang sedang ditangani KPK,” tuturnya.
“Saat ini kan muncul informasi foto pertemuan pimpinan KPK dengan SYL di lapangan badminton. Dari informasi media online yang bisa diakses, pertemuan itu terjadi Desember 2022,” lanjutnya.
Febrianes juga melampirkan bukti berupa tautan pemberitaan media dalam laporannya. Ia turut memperlihatkan selembar kertas tanda terima surat/dokumen pengaduan dari KPK.
Sementara itu, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan lembaga antirasuah menyerahkan masalah dugaan pertemuan tersebut kepada Dewas KPK.
“Terkait pelaporan dugaan pelanggaran etik pimpinan yang disampaikan para pihak kepada Dewas KPK, kami tentunya menghormati hak setiap masyarakat untuk menyampaikan aduan tersebut sebagai bagian dari kontrol sosial terhadap upaya-upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK,” ujar Ali dalam keterangan tertulis, Jumat (6/10/2023).
“Sekaligus kami juga menghormati proses pemeriksaan nantinya oleh Dewas yang tentunya dilakukan secara profesional dan independen,” sambungnya.
Ali pun meminta publik menunggu hasil pemeriksaan di Dewas KPK dengan tidak memberikan opini yang akan membuat operasi pemberantasan korupsi menjadi tidak efisien dan efektif.
Sebelumnya, beredar foto pertemuan Ketua KPK Firli Bahuri dengan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di tengah isu pemerasan pimpinan KPK kepada SYL.
Dalam foto yang diterima Channel9, Jumat (6/10/2023), Firli nampak mengenakan setelan olahraga, sementara Syahrul mengenakan kemeja lengan pendek bercorak hitam-putih dan celana jeans biru. Keduanya nampak berbincang sambil duduk. Foto itu diduga diambil di sela Firli bermain bulutangkis.
Berdasarkan informasi yang beredar, Firli dan SYL disebut pernah bertemu pada Desember 2022. Keduanya bertemu di sebuah lapangan bulutangkis daerah Mangga Besar, Jakarta Barat.
Kabar pertemuan itu menjadi sorotan. Pasalnya, keduanya bertemu saat KPK melakukan penyelidikan dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian, yakni sejak pertengahan 2022.
Sementara itu, dalam konferensi pers Kamis (5/10/2023) malam, Firli membantah telah melakukan pemerasan terkait penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan. Ia membantah ada penerimaan uang USD 1 miliar terkait kasus tersebut dari pihak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Saya kira nggak ada orang-orang menemui saya, apalagi ada isu sejumlah USD 1 miliar, saya pastikan nggak ada. Bawanya berat itu. Kedua, siapa yang mau kasih itu,” kata Firli di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023).
Isu pemberian uang miliaran itu disebut diterima Firli Bahuri setelah bermain bulutangkis di daerah Mangga Besar, Jakarta Barat. Firli kemudian menyinggung hanya memiliki satu orang ajudan bernama Kevin hingga memiliki jadwal olahraga bermain bulutangkis tiap pekannya.
Ia mengatakan tidak pernah menerima uang yang diduga merupakan hasil pemerasan SYL di lapangan bulutangkis seperti isu yang beredar sejauh ini.
“Ajudan saya hanya satu orang, namanya Kevin, nggak ada yang lain. Mungkin rekan-rekan mengikuti untuk menjaga kesehatan dan kebugaran memang saya sering melaksanakan bulu tangkis setidaknya dua kali seminggu dan itu tempat terbuka,” katanya.
“Saya pastikan kami tidak pernah melakukan hubungan dengan para pihak, meminta sesuatu, apalagi disebut pemerasan. Saya kira tidak ada tuduhan itu,” imbuhnya.
Baca juga: Waduh! Foto Pertemuan Firli Bahuri dan SYL Beredar, Ada Kaitan Dugaan Pemerasan?
HT