Channel9.id-Surabaya.Hermawan Sulistiyo atau yang akrab disapa Kikiek mengenang bagaimana kacaunya situasi saat Gus Dur akan membacakan dekrit pada 22 Juli 2001.
Kikiek menceritakan itu dalam acara bedah buku “Menjerat Gus Dur” karya Virdika Rizky Utama di Gedung PWNU Jawa Timur, Selasa (4/2).
“Situasinya kacau, sudah mengarah ke perang saudara,” kenang Peneliti LIPI ini. Kikiek melanjutkan, tentara sudah mengarahkan tank ke istana.
Lalu, ia bertemu dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Luhut Binsar Pandjaitan di sekitar Istana Merdeka yang mengenakan jaket besar.
“Saat saya senggol, gak tahunya di dalam jaketnya itu penuh senjata. Tak hanya itu, mobilnya pun penuh senjata,” kata penulis buku “Darah, Nasi, dan Kursi” ini.
Ketika ditanya untuk apa senjata itu, sambung Kikiek, Luhut menyatakan akan pasang badan untuk Gus Dur. “Kalau mereka (tentara-red) itu pakai kekerasan, saya akan hadapi,” ujarnya sambil menirukan mantan pasukan Kopassus itu.
Mengenai buku Virdika, Kikiek menyatakan bahwa hal itu merupakan pengungkapan fakta awal dari banyaknya fakta yang berserakan tentang penjatuhan Gus Dur. “Harus ada riset lanjutan baik dari Virdika maupun dari orang lain,” tegasnya.
Diskusi buku itu dihadiri oleh Yahya Cholil Staquf, Mantan Juru Bicara Gus Dur, KH Anwar Iskandar, Mantan Anggota MPR 1999-2004, dan 2000 peserta yang dari berbagai macam latar belakang.
(vru)