Lifestyle & Sport

Hikmah Pandemi, Karbondioksida Menurun Sementara

Channel9.id-Jakarta. Kegiatan luar ruang manusia banyak yang dialihkan ke dalam rumah selama pandemi virus corona (SARS-CoV-2).

Mobilitas transportasi di jalanan nyaris nihil. Demikian pula dengan sejumalah pabrik atau perusahaan yang ditutup sehingga limbah menjadi minim. Hal itu berdampak pada penurunan produksi karbondioksida atau emisi CO2.

Emisi karbon harian turun hingga 17% lantaran penguncian wilayah selama pandemi. Temuan ini berdasarkan hasil studi terbaru dari University of East Anglia di Inggris. Diketahui, level karbon terendah terakhir kali terjadi di 2006 lalu.

“Terkurungnya populasi mengakibatkan perubahan drastis dalam penggunaan energi dan emisi CO2,” ujar Corinne Le Quere, profesor di universitas itu, dikutip dari Futurism, Kamis (21/5).

Amerika Serikat, Eropa, dan Cina merupakan wilayah yang mengalami penurunan terbesar.

Namun, kabar baik itu kemungkinan hanya sebentar. “Penurunan cenderung hanya sementara karena tidak merefleksikan perubahan struktural di sistem ekonomi, transportasi maupun energi,” lanjut Profesor.

Itu artinya, jika keadaan kembali normal, maka penurunan emisi CO2 tidak akan berlanjut.

Kendati demikian, Le Quere berharap pemerintah mendukung kegiatan yang bisa menekan emisi karbon pascapandemi. Misalnya, mendorong warga lebih banyak berjalan kaki, bersepeda, atau memakai sepeda listrik.

“Itu jauh lebih murah dan lebih baik bagi kesehatan serta bagi kualitas udara, selain itu bisa untuk social distancing,” tandasnya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  74  =  80