Channel9.id-Jakarta. Beredar viral foto yang memperlihatkan seorang yang diduga diplomat Jerman dengan mobilnya memasuki markas FPI di Petamburan.
Kedutaan Besar Jerman di Jakarta pun lantas memberikan klarifikasi bahwa seorang pegawai Kedutaan Jerman berusaha untuk mendapatkan gambaran tersendiri mengenai situasi keamanan yang bersangkutan karena demonstrasi pada Hari Jumat berlotensi melintasi kawasan Kedutaan.
Pakar Hukum Internasional Hikmahanto Juwana menilai, klarifikasi yang disampaikan pihak Kedutaan Jerman sangat merendahkan tingkat kecerdasan publik dan pemerintah Indonesia. Menurutnya, perlu adanya kejelasan, apakah yang mengunjungi markas FPI adalah pegawai Kedutaan Jerman itu merupakan diplomat atau bukan.
Baca juga: Polisi Pastikan Peserta Aksi Bawa Sajam dan Ganja Anggota FPI
Kemudian, lanjut Hikmahanto, tidak seharusnya pegawai Kedutaan mencari tahu tentang sesuatu dengan mendatangi markas FPI.
“Bila pegawai tersebut ingin mencari tahu seharusnya dilakukan ditempat yang netral, seperti hotel ataupun rumah makan,”ujarnya, Minggu (20/12).
“Adalah tindakan bodoh dari pegawai Kedubes Jerman untuk datang ke markas FPI di era sosial media. Siapa saja tentu dapat mengambil gambar dan mem-postingnya di sosial media,”katanya.
Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani ini juga menilai, pegawai Kedutaan Jerman tersebut bahkan tidak cerdas dan sensitif dengan situasi politik yang belakangan berkembang di Indonesia.
“Pegawai tersebut seolah membiarkan Jerman dijadikan legitimasi untuk satu pihak dan pada saat bersamaan sebagai tindakan yang tidak bersahabat oleh pihak yang lain,”tegasnya.
Lebih lanjut Hikmahanto menyayangkan, klarifikasi yang dilakukan Kedutaan Jerman dilakukan dalam waktu yang cukup lama meski memberi alasan Sabtu dan Minggu libur.
“Sebaiknya Duta Besar Jerman untuk Indonesia mengklarifikasi hal ini dan meminta maaf secara terbuka. Lalu segera memulangkan pegawai kedubes yang telah bertindak secara ceroboh. Ini untuk mencegah rusaknya hubungan diplomatik Indonesia dan Jerman,”tandasnya.