Channel9.id-Jakarta. Bagi beberapa orang, makan berat tanpa didampingi kerupuk terasa kurang nikmat. Adapun sensasi kerupuk ketika dikunyah dan rasanya yang gurih membuat sesi makan jadi lebih menggugah. Bahkan, ada saja orang yang menjadikan kerupuk sebagai camilan.
Namun, tahukah Kamu bahwa kelebihan makan kerupuk bisa berisiko bagi kesehatan? Risiko ini berkaitan erat dengan kandungan dan cara memasaknya, lo.
Kandungan utama kerupuk yaitu tepung tapioka. Adapun sekeping kerupuk mengandung 65% karbohidrat dan 30% lemak. Kedua kandungan ini didapat dari minyak yang terserap saat menggoreng kerupuk, dan ini akan meningkatkan jumlah kalori.
Diketahui, sekeping kerupuk, yang beratnya 15 gram, memiliki 65 kkal. Adapun seporsi kerupuk setara dengan 3 keping atau 45 gram dengan total 194 kkal. Kalori ini nyaris memenuhi kalori anjuran camilan harian yaitu 200 kkal.
Satu hal yang juga jadi kekhawatiran adalah Kamu bisa makan lebih dari seporsi kerupuk, karena rasa kerupuk yang gurih dan renyah. Padahal kerupuk minim gizi dan malah menambah asupan kalori harian. Nah, karena hal ini, ada sejumlah bahaya yang bisa menghantui Kamu bila mengonsumsi terlalu banyak kerupuk. Berikut ini bahayanya.
1. Menigkatkan risiko obesitas
Kerupuk tak bikin kenyang. Karenanya, Kamu cenderung mengonsumsinya secara berlebihan. Padahal hal ini bisa membikin kalorimu meningkat. Kalau Kamu kelebihan kalori, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk lemak. Nah, hal inilah yang berat badanmu naik dan berisiko mengalami obesitas.
2. Masalah bagi jantung
Sudah disinggung sebelumnya bahwa kerupuk juga tinggi lemak. Dalam hal ini, lemak jenuh. Nah, tubuh akan mengubah lemak jenuh menjadi kolesterol. Kolesterol ini bisa menumpuk di pembuluh darah dan menyumbat aliran darah. Kondisi ini bakal membuat Kamu berisiko mengalami masalah kardiovaskular, seperti serangan jantung hingga stroke.
3. Diabetes
Sebagian besar kandungan kerupuk merupakan karbohidrat. Adapun karbohidrat ini akan dicerna dan dipecah menjadi gula. Gula ini akan beredar diperedaran darah. Nah, kalau Kamu terlalu banyak mengonsumsi kerupuk, maka gula dalam darah akan semakin banyak. Alhasil, Kamu jadi rentan mengalami diabetes.
4. Gangguan pencernaan
Kerupuk miskin serat. Sementara itu, Kamu butuh serat supaya metabolisme lancar dan tak terjadi penumpukan kotoran dalam tubuh. Menurut studi, lemak jenuh dari minyak goreng kerupuk akan mengganggu keseimbangan bakteri usus. Kondisi ini membuat Kamu lebih rentan mengalami gangguan pencernaan.
Meski begitu, bukan berarti Kamu harus benar-benar menghindari kerupuk. Kamu cukup membatasi konsumsinya saja. Misalnya hanya mengonsumsi sekeping untuk hindari kalori berlebih. Selain itu, hindari juga lauk pauk yang digoreng untuk membatasi lemak jenuh. Lalu usahakan untuk tidak menambah kondimen seperti saus untuk supaya kadar garam tak terlalu tinggi.
Bagi Kamu yang bisa ngemil kerupuk, sebaiknya ganti menu camilan dengan menu yang lebih sehat seperti dan kaya gizi seperti buah-buahan atau kacang-kacangan.