Ilmuwan Temukan Cara Baru Mencegah Penyebaran Virus Berbahaya
Lifestyle & Sport

Ilmuwan Temukan Cara Baru Mencegah Penyebaran Virus Berbahaya

Channel9.id-Jakarta. Penelitian medis terbaru menemukan potensi metode pencegahan penyebaran virus menggunakan decoy (umpan).

Dilansir dari MedicalXpress, peneliti di New York University Grossman School of Medicine menemukan metode pendekatan yang disebut akan efektif untuk menagani perpindahan virus dari binatang ke manusia atau yang dikenal sebagai zoonis.

Takuya Tada dan Julia Minne dari Departemen Mikrobiologi di NYU Grossman School of Medicine merilis studi berjudul Vectored Immunoprophylaxis and Treament of Sars-CoV-2 Infection in a Preclininal Model. Studi tersebut mendapatkan dukungan dari National Institutes of Health Grants.

Studi itu menyebutkan bahwa umpan tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan jangka panjang di tikus. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa terjadi perubahan genetik atau mutasi virus. Hal tersebutlah yang menyebabkan kesulitan penanganan varian delta dan omicron Covid-19.

Riset yang di publikasi di jurnal Processdings of the National Academy of Science menjelaskan metode pendekatan alternatif yang membuat virus tidak dapat lari atau berpindah. Umpan ini akan bekerja dengan mengikat virus agar tidak dapat melekat pada ACE 2, permukaan protein tempat virus menempel.

Laman daring Farmasi UGM menyebutkan bahwa virus dapat masuk ke dalam sel inang dengan mengikat ACE2 sebagai reseptornya. ACE2 sendiri adalah enzim yang menempel pada permukaan luar (membran) sel-sel di beberapa organ yang berfungsi untuk mengkatalisis perubahan angiotensin II menjadi Angiotensin 1-7. Masalahnya protein spike dari virus Sars-Cov memiliki afinitias ikatan yang kuat dengan ACE2 manusia. Ikatan inilah yang membantu virus untuk masuk ke sel inangnya.

Umpan tersebut digunakan melalui suntikan atau droplet via hidung dinyatakan dapat melindungi tikus percobaan walau tikus tersebut sudah dikenai dosis Sars-CoV-2 yang berbahaya. Sedangkan tikus yang tidak mendapatkan penanganan ini dikabarkan mati. Penggunaan umpan di tikus uji coba menunjukan penurunan jumlah viral level dan kembali sehat.

Baca juga: SARS-CoV-2 Lebih Menular Dibanding Virus Corona Lain

Vaksin tradisional disebut menggunakan bagian virus yang sudah tidak berbahaya. Virus yang sudah jinak itu akan memantik respon imun jika telah nanti akan terkena. Namun masalahnya keadaan imun seseorang dapat bermasalah jika memiliki penyakit bawaan.

Nathaniel R. Landau, professor departemen Mikrobiologi di NYU Langone Health, menyebutkan bahwa metode ini dapat jadi langkah pencegahan saat pandemic selanjutnya datang. “Selama virus tersebut masih menggunakan ACE2, umpan virus ini akan dilepas setelah outbreak virus,” ucap dia.

(FB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  44  =  45