Channel9.id-Jakarta. Penyebaran virus corona yang semakin cepat dan semakin tingginya jumlah korban meninggal, membuat warga Inggris panik dengan melakukan panic buying. Beredar video di media sosial, seorang perawat yang kelelahan setelah bertugas. Ia menangis sembari mendorong troli belanjaan yang memperlihatkan rak-rak kosong. Video yang diposting perawat tersebut ditayangkan di berita nasional BBC.
Para pembeli memborong barang di supermarket dalam seminggu terakhir ini, memburu tisu toilet, pasta gigi, hingga bahan makanan. Pemerintah yang mengimbau warganya untuk tinggal di rumah, membuat warga berlomba-lomba untuk menimbun barang.
“Jujur, kita seharusnya malu hal ini terjadi,” ujar Direktur Layanan Kesehatan Nasional (NHS), Stephen Powis, sebagaimana dikutip Reuters, Sabtu (21/3).
“Ini tidak bisa diterima. Warga seharusnya saling menjaga,” imbuhnya.
Menteri Lingkungan dan Pangan Inggris, George Eustice mengatakan, $1,2 juta bahan makanan tambahan telah habis di supermarket dalam tiga minggu terakhir.
Pada satu briefing dengan media, Eustice menyerukan agar warga bertindak bijaksana dan bertanggungjawab saat berbelanja, dan memikirkan orang lain.
“Saat ini stok bahan makanan cukup dan kita akan memperluas produksi untuk mengatasi permintaan yang tinggi,” ujarnya.
“Dengan membeli lebih dari yang Anda butuhkan, tidak akan menyisakan bagi yang lain, dan ini akan membuat hidup lebih sulit bagi pekerja di barisan depan seperti dokter dan perawat, serta pekerja NHS,” imbuh Eutice.
Pemerintah Inggris telah mengesampingkan aturan pengiriman barang ke supermarket untuk menghadapi permintaan yang meningkat tajam.
Eutice menyebut, minggu lalu, manufaktur telah memproduksi bahan makanan 50% lebih dari biasanya.
“Kami kira kita tidak akan kebabisan makanan. Tantangannya adalah membawa makanan ke rak di supermarket, dan menyimpannya disana,” tandasnya.