Channel9.id – Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor RI mengalami kenaikan secara tahunan. Pada Februari 2024, nilai impor RI mencapai US$18,44 miliar atau naik 15,84 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
“Secara tahunan nilai impor seluruh jenis penggunaan mengalami peningkatan dengan kenaikan terbesar pada kelompok barang konsumsi yang meningkat 36,94 persen,” ujar Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/3/2024).
Amalia mengatakan naiknya nilai impor secara tahunan ini didorong oleh meningkatnya nilai impor kelompok migas hingga 23,82 persen. Pada Februari 2024, impor migas tercatat senilai USD 2,98 miliar atau naik 10,42 persen dibandingkan Januari 2024.
Sementara, nilai impor kelompok nonmigas mengalami peningkatan secara tahunan yang mencapai 14,42 persen, namun mengalami penurunan secara bulanan.
“Impor nonmigas Februari 2024 tercatat senilai USD 15,46 miliar atau turun 2,12 persen dibandingkan Januari 2024 atau naik 14,42 persen dibandingkan Februari 2023,” kata Amalia dalam rilis BPS, Jumat (15/3/2024).
“Peningkatan impor nonmigas didorong beberapa peningkatan komoditas a.l. mesin, peralatan mekanik dan bagiannya atau HS83 dengan andil peningkatan 3,43 persen. Plastik dan barang dari plastik HS39 beri andil peningkatkan 2,17 persen serta mesin dan perlengkapan elektrik dari bagiannya HS85 beri andil peningkatan impor nonmigas 2 persen,” tuturnya.
Adapun secara bulan, nilai impor pada Februari 2024 ini turun sebesar 0,29 persen dibandingkan Januari 2024. Hal ini dipicu oleh penurunan impor nonmigas sebesar 2,12 persen menjadi US$ 15,46 miliar.
“Penurunan nilai impor secara month to month disebabkan penurunan nilai impor nonmigas dengan andil 1,81 persen,” kata Amalia.
Secara bulanan, BPS juga mencatat nilai impor barang konsumsi naik US$ 90,5 juta atau naik 5,11 persen. Bahan baku penolong turun 1,18 persen menjadi US$ 159,1 juta dan impor barang modal naik US$ 14,3 juta atau sebesar 0,44 persen.
Baca juga: Neraca Dagang RI Surplus 46 Bulan Beruntun, Terbaik Sejak 1998 hingga Samai Rekor Soeharto
HT