Channel9.id – Jakarta. Transparency International Indonesia (TII) mengungkapkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perceptions Index (CPI) Indonesia pada 2024 berada di skor 37. Skor CPI Indonesia ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-99 dari 180 negara.
Deputi TII, Wawan Heru Suyatmiko menyebutkan, Indonesia berada di peringkat ke-99 bersama Lesotho, Morocco, Ethiopia, dan Argentina. Posisi Indonesia naik dibanding tahun 2023.
“Artinya terjadi peningkatan 3 poin dari tahun 2023 ke 2024, dari tahun 2023 ke 2024 dari 34 ke 37,” kata Wawan dalam paparannya, dilihat dari kanal YouTube Transparency International, Rabu (12/2/2025).
IPK atau CPI ini dihitung oleh TII dengan skala 0 (sangat korup) sampai 100 (paling bersih).
Meski begitu, Wawan menilai peningkatan skor itu tidak signifikan. Dia menyebut Indonesia hanya naik 1 poin dari 2015 yang pernah menyentuh angka 36.
“Peningkatan skor menurut catatan kami secara metodologi atau statistik sebenarnya peningkatan skor dalam skala hanya naik 1 poin, 2 poin, per 100 per tahun ini tidak signifikan, bayangkan hanya naik 0,01-0, 05,” kata Wawan.
“Jadi artinya ya tidak signifikan, bahkan misal kalau kita mengukur, semenjak tahun 2015-2024 hari ini kita naik hanya 1 poin, dulu 2015 diawali dengan angka 36, dan sekarang 37, 10 artinya kita hanya naik 1 poin,” imbuhnya.
Di level ASEAN, Indonesia berada di bawah Singapura dengan IPK 84 (naik 1 poin), Malaysia 50 (stagnan), Timor Leste 44 (naik 1 poin) dan Vietnam 40 (turun 1 poin).
Indonesia membalap Thailand yang pada tahun ini mengalami penurunan skor 1 poin dengan IPK 34.
Sementara itu, di bawah Indonesia ada Laos yang memperoleh skor IPK 33 (naik 5 poin), Filipina 33 (turun 1 poin), Kamboja 21 (turun 1 poin) dan Myanmar 16 (turun 4 poin).
“Mayoritas negara-negara di ASEAN mengalami penurunan skor,” ungkap Wawan.
Secara keseluruhan, Denmark menjadi negara dengan CPI tertinggi dengan skor 90. Diikuti oleh Finlandia dengan skor 88, Singapura 84, Selandia Baru 83, Luksemburg 81, Norwegia 84, dan Switzerland dengan skor 81.
Selanjutnya Swedia 80, Belanda 78, serta Australia, Iceland dan Ireland yang memperoleh skor 77.
Sementara itu, sepuluh negara dengan capaian CPI terendah adalah South Sudan dengan skor 8, Somalia 9, Venezuela 10, Suriah 12, Libya 13, Yemen 13, Equatorial Guinea 13, Eritrea 13, Nikaragua 14, Korea Utara 15, dan Sudan dengan skor 15.
Aspek yang diukur dalam CPI antara lain penyuapan, pengalihan anggaran publik, prevalensi pejabat yang menggunakan jabatan publik untuk kepentingan pribadi, kemampuan pemerintah untuk memberantas korupsi dan menegakkan integritas yang efektif, hingga perlindungan hukum bagi pelapor, jurnalis dan penyelidik melaporkan kasus suap dan korupsi serta akses masyarakat sipil terhadap informasi mengenai urusan publik.
Sedangkan aspek yang tidak diukur antara lain persepsi atau pengalaman warga negara terhadap korupsi, penipuan pajak, aliran keuangan terlarang, hingga pencucian uang dan perekonomian dan pasar informal.
HT