Techno

Indonesia Bangun Pusat Data Nasional, Dibantu Pemerintah Prancis

Channel9.id-Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan Pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) pertama, yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat. Untuk mewujudkan pembangunan PDN ini, digelontorkan investasi sekitar 164,5 juta Euro atau sekitar Rp2,5 triliun. Dari total investasi ini, sebagian besarnya berasal dari Pemerintah Prancis.

Menkominfo Johnny G Plate berharap PDN itu mendorong pelaksanaan e-Government yang efisien, efektif, transparan, dan mewujudkan Satu Data Indonesia.

“(PDN) kita harapkan menjadi atau dapat berfungsi sebagai konsolidasi data, interoperabilitas data pemerintah yang selama ini digunakan melalui 2.700 pusat data dan server yang tersebar secara nasional, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah,” tutur Johnny, Rabu (9/11).

Sebagai informasi, PDN pertama ini sedang dibangun di atas 5 hektar di kawasan Deltamas Industrial Estate, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. PDN ini punya prosesor 25 ribu core, storage 40 PetaByte, memori 200 TeraByte, dan didukung kapasitas listrik 20 MW—yang mampu dikembangkan sampai 80 MW. Adapun PDN ini merupakan level tertinggi di global saat ini, yakni Tier IV.

Dalam proses pembangunan PDN itu, Kominfo menggandeng investor asal Prancis. Johnny menerangkan bahwa pembangunan PDN ini dibiayai oleh Pemerintah Prancis sebesar 85%, sementara 15%-nya dari APBN rupiah murni 15%. Adapun total nilai kontraknya yaitu 164,6 juta Euro.

Lebih lanjut, Johnny mengatakan bahwa manfaat dari PDN itu bisa dirasakan sebelum Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) berakhir pada 2024.

“Pembangunan pusat data nasional pertama ini dilaksanakan dalam 24 bulan sejak efektif kontrak terpenuhi. Dengan pembangunan ini kita harapkan ada efisiensi dan tata kelola pusat data yang lebih memadai di Indonesia,” ungkap Johnny.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa Kominfo berencana membangun empat PDN. Selain di Bekasi, PDN juga akan dibangun di Batam (Kepulauan Riau), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan wilayah Ibu Kota Nusantara di Balikpapan, Kalimantan Timur. Adapun pemilihan lokasi ini berdasarkan Standar Pusat Data SNI 8799:2019 maupun Standar Internasional Uptime Institute, ANSI/TIA 942, dan ini dengan mempertimbangkan bebas gangguan bencana alam, seperti banjir, gempa, tsunami, juga mempertimbangkan ketersediaan jaringan fiber optik di sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  1  =