Channel9.id-Jakarta. Sashana Indonesia secara resmi siap menggelar Indonesia Music Summit (IMUST) 2025. Sebuah inisiatif strategis untuk membangun ekosistem musik Indonesia yang lebih baik.
Acara yang akan digelar pada Oktober 2025 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, ini bertujuan menjembatani kolaborasi antar-pemangku kepentingan, mulai dari musisi, produser, label rekaman, hingga pemerintah.
IMUST 2025 dihadirkan sebagai respons atas tantangan industri musik Indonesia, termasuk menyikapi pertumbuhan, perlindungan hak cipta, dan minimnya infrastruktur.
Dhani “Pette” Widjanarko, Founder Sashana Indonesia sekaligus Project Director IMUST 2025, menyampaikan, bahwa ini adalah ruang dialog untuk merumuskan tata kelola yang lebih baik. “Termasuk usulan regulasi seperti SKB Lima Menteri untuk mendukung industri musik,” katanya di Papa Bro Cafe, Jl. Pangeran Antasari No.36 Lantai LG, Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (10/7/2025).
Lebih lanjut, Dhani menerangkan, setidaknya ada tiga masalah besar yang akan dibahas dalam pertemuan nanti. Tata kelola royalti musik, infrastruktur konser, dan masalah perizinan konser akan dibahas demi pengembangan ekosistem musik Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Ini adalah ruang dialog untuk merumuskan kembali tata kelola menuju ekosistem yang lebih baik,” terang Dhani
Harry “Koko” Santoso, salah satu pelaku industri, menambahkan, “Kita perlu bersatu agar musik Indonesia bisa maju. Saat ini, hanya ada dua gedung pertunjukan layak di Jakarta, sementara lapangan golf lebih banyak. Ini harus jadi perhatian bersama.”
Amin Abdullah, Direktur Musik Kementerian Ekonomi Kreatif/ Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, menyambut positif inisiatif ini.
“Pemerintah siap mendukung, terutama dalam penyederhanaan perizinan konser dan penegakan royalti performing right. Industri musik harus diurus oleh ahlinya,” ujarnya.
Adapun, Cholil Mahmud selaku Pelaksana Tugas Ketua Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI), menyambut baik rencana penyelenggaraan IMUST 2025.
Vokalis dan gitaris band Efek Rumah Kaca itu yakin bahwa duduk bersama dengan para pelaku industri musik adalah langkah tepat untuk menyelesaikan satu per satu masalah yang ada. “Perizinan satu pintu itu penting juga untuk di-address, tapi ribut-ribut royalti musik ini juga penting untuk diselesaikan,” kata Cholil menambahkan.
“Duduk bareng pasti (solusinya), kalau enggak ya enggak bisa kalau enggak duduk bareng,” imbuhnya.
Cholil Mahmud juga menyampaikan pihaknya mendorong kolaborasi ini.
“Dunia musik sekarang tanpa batas. IMUST bisa jadi wadah untuk memayungi semua musisi, baik tradisional maupun modern,” pungkas Cholil.
IMUST 2025 akan mencakup workshop, seminar, pameran, dan pertunjukan musik, dengan target menghasilkan rekomendasi kebijakan konkret untuk pemerintah. Tujuannya jelas: mendorong industri musik yang lebih profesional, adil, dan berkelanjutan.
Baca juga: Ziva & Andmesh Wakili Indonesia di Festival Musik Festival Tentang Cinta di Malaysia
Kontributor: Akhmad Sekhu