Channel9.id-Jakarta. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengingatkan kembali bahwa Pilkada merupakan momentum perang total lawan Covid-19. Mendagri juga mengapresiasi pihak terkait yang terlibat dalam tahapan pengundian nomor urut pasangan calon di 270 yang berjalan aman, tertib, dan mematuhi protokol kesehatan.
“Ini secara pribadi atas nama Kemendagri kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Menko Polhukam lebih khusus tentunya kepada Bapak Kapolri, Panglima TNI, Bapak Kasad dan terutama jajaran KPU, Bawaslu sehingga semua bergerak tidak hanya dengan menggunakan instrumen PKPU, tapi instrumen-instrumen hukum lainnya,” ujar Tito saat Rakorpim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) dan Kementerian/Lembaga, secara virtuall, Jumat (25/09).
Tito meminta agar semua pihak tetap dalam menyukseskan tahapan kampanye mendatang yang akan dimulai pada Sabtu 26 September 2020 sampai 5 Desember 2029.
“Mohon bantuan dan terimakasih mohon bantuan kepada jajaran Polri dan TNI, mohon betul, karena ini kekuatan-kekuatan inilah yang sebetulnya menjadi kunci, selain KPU, Bawaslu dan Satpol PP,” katanya.
Selain itu, Tito tetap mendorong sosialisasi 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) bagi para Paslon yang akan segera memasuki massa kampanye mendatang. KPU diketahui telah membuat aturan bagi 741 paslon agar alat peraga yang akan dibagikan dapat mengutamakan alat-alat pelindung Covid-19 seperti masker, hand sanitizer, sabun, pelindung wajah, tempat cuci tangan dan sarung tangan dengan mencantumkan gambar, nama atau nomor urut Paslon.
Baca juga: Hasto: Pilkada 2020 Momentum Pilih Pemimpin Daerah Tahan Covid-19
“Itulah media kampanye mereka yang kita harapkan, kalau ini terjadi maka akan mendapatkan simpati publik tentang Pilkada ini sekaligus juga akan menjadi gerakan masif yang luar biasa untuk menekan Covid-19,” ungkapnya.
Lebih lanjut Tito mengatakan, Pilkada juga merupakan program padat karya yang dapat menjadi stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data dari Kemendagri jumlah anggaran Pemda saat ini ialah: KPU hampir 99 %, Bawaslu sudah mencapai hampir 98%, dan Aparat Keamanan 61,90% . Total anggaran yang terkumpul hampir sebesar 15 Triliun. Selain itu, anggaran yang berasal dari APBN sebesar kurang lebih 4.2 Triliun.
“Sebagian besar 60% anggaran itu digunakan untuk para penyelenggara, artinya program padat karya terjadi, 20 % itu untuk alat Pilkada. Kemudian 20% nya untuk pelindung dari Covid-19, itu untuk para petugas penyelenggara, pengamanan, maupun untuk para pemilih di TPS nanti, jadi ini sebetulnya bisa membangkitkan ekonomi,” jelasnya.
Tito menghimbau agar daerah segera mempercepat transfer Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Tak hanya itu, Mendagri juga sudah melakukan rapat evaluasi dan menegur daerah-daerah yang transfer APBD nya masih di bawah rata-rata nasional 53,18 %, terutama kepada empat daerah yang yaitu Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Aceh dan Papua.
“Kami sudah melakukan 3 kali rapat untuk mempercepat selama bulan Agustus dan September. Kami evaluasi dan kami baca-bacakan semua yang bagus maupun yang merah, sehingga yang merah menjadi iklim kompetitif antara wilayah. Jadi sudah terjadi peningkatan yang lumayan bagus untuk belanja pendapatan maupun belanja di daerah,” tandasnya.