Channel9.id, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya deflasi sebesar 0,08% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Agustus 2025. Indeks Harga Konsumen (IHK) turun dari 108,60 pada Juli menjadi 108,51 pada Agustus.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa komponen harga bergejolak menjadi penyumbang utama deflasi dengan penurunan 0,61% dan andil 0,10%. “Komoditas dominan yang menekan inflasi adalah tomat, cabai rawit, dan bawang putih,” jelasnya dalam konferensi pers virtual, Senin (1/9/2025).
Sementara itu, komponen inti justru mengalami inflasi sebesar 0,06% dengan andil 0,04%. Kenaikan terutama dipicu oleh biaya kuliah dan sekolah dasar, serta harga emas perhiasan. Adapun harga yang diatur pemerintah turun tipis 0,08% dengan andil 0,02%, terutama karena turunnya tarif angkutan udara dan harga bensin.
Secara tahunan (year-on-year), inflasi Agustus tercatat 2,31%. Sedangkan secara tahun kalender (year-to-date/ytd), inflasi mencapai 1,6%.
