Hot Topic

Iran Aktifkan Pabrik Nuklir Fordow

Channel9.id-Jakarta. Iran meningkatkan aktivitas pabrik nuklir bawah tanah Fordow pada Kamis (7/11) pagi. Sebelumnya, Fordow adalah pabrik nuklir yang diperuntukkan untuk penelitian.

“Dengan kehadiran inspektur dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran memulai untuk menyuntik (uranium) gas ke sentrifugal di Fordow,” lapor siaran televisi pemerintah sebagaimana dikutip Al Jazeera.

Tindakan Iran dinilai dapat meningkatkan tensi ketegangan antara Iran dengan negara barat.

Rusia memandang keputusan Iran untuk menyuntik gas uranium ke pompa sentifugal di Fordow, merupakan upaya Iran menjauh dari kesepakatan nuklir itu sebagai tindakan sangat mengkhawatirkan. Sebelumnya Iran pernah menyembunyikan Fordow dari IAEA sampai negara barat menemukan fasilitas nuklir itu pada tahun 2009.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan keprihatinannya terkait pengumuman Iran yang mengaktifkan fasilitas nuklir Fordow, dan mengatakan negara Eropa harus melakukan apa yang menjadi bagian mereka.

“Mereka meminta Iran untuk memenuhi kesepakatan tanpa kecuali, namun tidak memberikan imbalan apapun,”ujar Lavrov kepada jurnalis di Moscow.

Kremlin sebelumnya menyebut sanksi terhadap Iran sebagai ilegal dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Kegiatan nuklir baru adalah langkah keempat yang diumumkan Iran sebagai respon atas tindakan Washington yang mengabaikan kesepakatan nuklir tahun lalu.

Presiden Perancis Emmanuel Macron menyebut hal ini sebagai tindakan eksplisit Iran yang berencana untuk meninggalkan kesepakatan nuklir yang disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

“Saya kira untuk pertama kalinya, secara eksplisit Iran memutuskan dan terang-terangan meninggalkan JCPOA, tentu ini menandai perubahan yang besar,” ujar Macron.

Selama ini, Macron berdiri dibarisan depan negara Eropa yang berupaya menyelamatkan kesepakatan setelah  Amerika Serikat (AS) yang mengundurkan diri dari kesepakatan pada 2015.

Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi, mengatakan kepada televisi pemerintah pada Rabu (6/11) bahwa badan tersebut mengirim 2.000 kilogram uranium atau UF6 ke Fordow, dibawah pengawasan PBB.

“Penyuntikan kembali sentifugal memakan waktu beberapa jam dan  proses injeksi gas uranium ke dalamnya telah dimulai tengah malam tadi,” katanya.

Diketahui, kesepakatan nuklir pada tahun 2015 telah ditandatangai oleh Iran, AS, Inggris, Perancis, Jerman, China, dan Rusia. Dalam kesepakatan itu disebutkan pelarangan aktivitas nuklir Fordow, sebuah pabrik yang terletak dekat kota Qom.

Selain itu, kesepakatan tersebut juga membatasi tingkat kemurnian uranium pada 3.67%. Pada level tersebut, uranium dapat digunakan untuk pembangkit listrik dan jauh diambang batas untuk penggunaan senjata nuklir.

Sebelum kesepakatan itu, Iran menggunakan Fordow untuk memperkaya uranium hingga 20% kemurnian fisil.

Dengan penyuntikan gas uranium ke pompa sentrifugal, Fordow berubah status dari pabrik untuk penelitian menjadi pabrik nuklir aktif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  8  =  18