Channel9.id-Jakarta. Gigi rentan bermasalah jika Kamu tak merawatnya dengan telaten. Adapun salah satu masalah yang umumnya muncul ialah gigi berlubang. Biasanya lubang tersebut nampak berwarna coklat gelap atau hitam dan berada di gigi geraham, yang bertugas untuk mengunyah makan. Lama-kelamaan lubang bisa semakin dalam.
Baca juga : Cara Mencegah Gigi Berlubang Akibat Makan Manis
Oleh karena masalah gigi berlubang terbilang umum, kebanyakan orang kerap menyepelekannya. Padahal, jika tak segera ditangani dengan benar atau periksa ke dokter, gigi berlubang bisa memicu infeksi jaringan tubuh dan infeksi ini bisa menyebar ke organ tubuh lain. Pada intinya, gigi berlubang jangan dibiarkan begitu saja.
Agar lebih jelas, berikut ini akan dijelaskan beberapa dampak jika gigi berlubang tak segera ditangani.
1. Nyeri
Rasa nyeri karena gigi berlubang jangan disepelekan. Mulanya, Kamu mungkin akan merasa nyeri nyut-nyutan di gigi dan tak lama, sensasi itu hilang. Namun, sensasi nyeri bisa kembali dan bahkan menjalar ke telinga dan rahang hingga membikin Kamu sakit kepala. Kerap kali kondisi ini mengganggu aktivitasmu, misalnya Kamu lebih sensitif terhadap lingkungan sekitar, mudah marah jika mendengar suara bising.
2. Gigi patah
Gigi berlubang bisa menyebabkan gigi patah. Ini terjadi karena gigi sudah lemah tak tidak mampu menahan beban, sehingga berisiko mudah patah.
3. Muncul kantong nanah
Gigi berlubang, yang tak segera disembuhkan, pun bisa membikin abses atau kantong nanah di area gigi. Masalah ini akan menimbulkan rasa sakit.
Adapun abses muncul karena bakteri berkumpul di dalam mulut. Infeksi bakteri ini juga menyebar ke jaringan lunak dari pulp, mulut, atau rahang. Jika tak segera ditangani, jaringan pada tulang gigi bisa rusak.
4. Memengaruhi bentuk rahang
Infeksi bisa semakin meluas jika Kamu membiarkan gigi berlubang. Di beberapa kasus, kondisi ini yang tak segera disembuhkan bisa merusak tulang rahang. Hal ini terjadi jika ada beberapa gigi yang ompong akibat pembusukan dari gigi berlubang. Gigi akan bergeser secara otomatis untuk mengisi kekosongan tersebut, sehingga akan mempengaruhi struktur gigi dan struktur rahang.
5. Penyakit gusi
Penyakit gusi, seperti gingivitis, juga dipicu oleh masalah gigi berlubang. Gingivitis sendiri ditandai dengan adanya rasa nyeri dan peradangan pada gusi, dan bisa menjalar ke bagian gusi lainnya. Gusi nampak merah dan bengkak, bahkan gusi bisa berdarah ketika dipegang atau disikat.
Pada kasus yang parah, Kamu bisa mengalami periodontitis, yakni infeksi pada area gusi namun lebih serius. Hal ini terjadi karena infeksi bisa merusak jaringan tulang yang menyokong gigi.
6. Penyakit jantung
Banyak penelitian membuktikan keterkaitan penyakit gigi dan gusi dengan risiko penyakit jantung. Gusi yang bengkak dan terluka bisa membuat bakteri dalam mulut memasuki aliran darah. Kondisi ini bisa menyebabkan infeksi di otot bagian dalam jantung. Hal ini membutuhkan pengobatan lebih lanjut dengan menggunakan antibiotik.
7. Penyakit stroke
Penelitian lain menunjukkan adanya hubungan sebab akibat infeksi mulu karena gigi berlubang dengan risiko terkena stroke. Didapati bahwa, masalah infeksi mulut pada penderita cerebrovascular ischemia, yakni kondisi di mana tak cukup aliran darah yang dibawa ke otak, memicu terjadinya stroke isemik.
Nah, setelah mengatahui risiko gigi berlubang, sebaiknya jangan lagi menyepelekannya. Kamu disarankan untuk konsultasi ke dokter agar masalah tersebut bisa ditangani dengan tepat.
Selain itu, lakukanlah pencegahan seperti rutin sikat gigi dua kali sehari hingga hindari makanan yang memicu pertumbuhan bakteri pemicu gigi berlubang, seperti makanan manis, panas, dan dingin.
(LH)