Politik

Jelang Hari Santri Nasional, Ahmad Muzani Belajar Loyalitas dari Para Ulama Jatim

Channel9.id-Probolinggo. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, H. Ahmad Muzani, bersafari ke sejumlah pesatren di Jawa Timur. Silaturahmi ini untuk memperingati Hari Santri Nasional.

Kunjungan pertama dilakukan Ahmad Muzani, ke Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, dan berziarah di makam Alm. KH. Nawawi Djalil Sidogiri, Kamis 21 Oktober 2021.

Dari Pasuruan, rombongan Sekjen dan Pengurus Partai Gerindra, langsung menuju Probolinggo. Kali ini tujuannya adalah Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo.

Di Pondok Genggong, H. Ahmad Muzani diterima oleh  pengasuh pondok KH.Mutawakkil Alallah dan Nyai Diana Susilowati.

Menurut Muzani, dirinya datang bersilaturahmi ke beberapa pondok pesantren dalam rangka Hari Santri Nasional. Sebelum berangkat, Muzani menyampaikan rencana kunjungan kepada Ketua Umum Pak Prabowo Subianto.

“Melihat daftar pondok pesantren dan nama kyai yang akan kami kunjungi, Pak Prabowo sempat berujar. Apa saya ikut yah. Namun karena kesibukan beliau meminta maaf dan menyampaikan salam insya Allah lain waktu akan bersilaturami,” ujarnya..

Muzani menyampaikan silaturahmi ini bagian dari komitmen kebangsaan. Pesan Ketua Umum, lanjutnya, kami menjaga partai tetap guyup, saling silaturahmi.

“Jangan hanya urusan serius saja, ngobrol santai tentang hal kecil sering mendatangkan hal menarik,”ucapnya.

“Energi politik dan energi silaturahmi tetap berjalan walaupun Pemilu masih jauh kami tidak ingin bersilaturahmi hanya saat dekat-dekat Pemilu,” sambung Muzani.

Menurutnya, hal ini penting karena para kyai dan ulama adalah hati nurani rakyat. “Kalau para kyai tersenyum berarti rakyatnya senang,” kata Muzani.

Mutawakkil Alallah menyambut hangat kedatangan rombongan Sekjen, Anggota DPR dan Pengurus Gerindra Jawa Timur.

“Atas nama ponpes genggong sangat berterima kasih dan bergembira atas kedatangan rombongan besar, karena kami juga keluarga besar di Pondok  Pesantren Genggong”, ujar Kyai Mutawakkil.

“Salam hormat dan tahdzim kepada Pak Prabowo. Agar tetap sehat, selamat, bermanfaat bagi umat,” sambungnya.

Kyai Generasi ke empat di Ponpes Genggong ini pun menceritakan, sewaktu Pilpres 2019 lalu di Surabaya ia menerima calon presiden, Prabowo lebih dahulu, baru kemudian Pak Jokowi.

“NU Jawa Timur netral tetapi di Jatim banyak penggemar dan pemilih Pak Prabowo. Kini Pak Prabowo dan Pak Jokowi bersama, bersatu di Pemerintahan  maka harapannya masalah bangsa mudah terselesaikan,”kata Kyai Mutawakkil.

Ia mengaku senang bertemu keluarga besar Partai Gerindra. ”Apalagi Ketua Gerindra Jawa Timur adalah seorang santri”, katanya sambil melirik Anwar Sadat yang mendampingi Muzani.

Perihal masalah kebangsaaan, Kyai Mutawakkil bercerita di masa penjajahan pondok ini menjadi markas gerilyawan. Putra Kyai Zainul Hasan  meminta putranya  pemimpin Laskar Hisbullah di front pertempuran di  Tulangan Sidoardjo.

“Hubul wathon yang diperjuangkan ayah  kami melawan penjajah berlanjut dan tetap menjaga umat untuk terus menimba ilmu agama di Pondok ini”, pungkas Kyai Mutawakkil.

Setelah ramah tamah, Muzani dan rombongan, berziarah ke makam Alm KH Zainul Hasan yang masih berada di dalam kompleks pondok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

72  +    =  73