Hot Topic Internasional

Jelang KTT G20, Ustadz Mujahid Ansori: Pengamanan Polri Sesuai Prosedur Internasional

Channel9.id – Jakarta. Pembina Yayasan Al Hassanah Foundation di Kabupaten Probolinggo, Ustadz Mujahid Ansori memberikan apresiasi kepada Polri yang sudah melakukan langkah-langkah luar biasa dalam pengamanan jelang Presidensi KTT G20 di Bali. Menurutnya, Polri telah melakukan sejumlah langkah pengamanan sesuai prosedur internasional.

Untuk informasi, Polri saat ini sedang melakukan latihan praops Puri Agung 2022 jelang pengamanan KTT G20 di Bali yang akan dilaksanakan pada 15-16 November 2022. Latihan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan para anggota dalam melaksanakan tugas sesuai bidang masing-masing. Salah satu latihan itu adalah simulasi pemetaan daerah yang berpotensi kerawanan. Adapun, Polri telah menurunkan sebanyak 9.700 personel untuk mengamankan jelang, pada saat, dan pasca KTT G20.

“Saya memberikan apresiasi kepada Polri yang sudah melakukan langkah-langka luar biasa. Mereka sudah melakukan langkah-langkah sesuai protap bertaraf internasional,” kata Ustadz Mujahid, Jumat 4 November 2022.

Baca juga: Gus Iim Sarankan Polri Gunakan Strategi Komunikasi Pentahelix Untuk Pengamanan G20

Dalam menyukseskan G20, Polri juga bekerja sama dengan TNI, K/L, Pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Menurut Ustadz Mujahid, persiapan pengamanan Polri mulai dari kesiapan personel hingga bekerja sama dengan masyarakat agama dan adat sudah sangat tepat. Dia pun mendoakan supaya Polri bisa sukses mengamankan kegiatan internasional ini.

“Kami apresiasi dan kami doakan Polri bisa mengamankan secara baik semoga sukes acara sukses,” kata Ustadz Mujahid.

Ustadz Mujahid mengatakan, pihaknya mendukung Indonesia menjadi tuan rumah G20. Menurutnya, G20 merupakan acara yang diadakan untuk kemaslahatan umat dan bangsa. Sehingga, bagi Yayasan Al Hassanah Foundation, mengawal G20 adalah jihad.

“Karena acara ini untuk kemaslahatan umat. Sehingga, bagi Al Hassanah Foundation, mengawal G20 adalah Jihad. Kami mendoakan semoga acara ini bisa sukses,” kata Ustadz Mujahid Ansori.

Ustadz Mujahid Ansori mengatakan, G20 merupakan pertemuan para pemimpin dunia untuk membahas sejumlah masalah demi mencapai perdamaian dunia. Pertemuan itu harus menjadi momentum bagi Indonesia – sebagai negara komunitas muslim terbesar di dunia – untuk menunjukkan cara mengelola keberagaman.

“Indonesia negara yang sudah teruji mengelola keberagaman. Indonesia negara dengan 17.600 pulau, 1.300 suku, 740 bahasa, ada 6 agama, ada lebih dari 200 aliran. Secara logika, keberagaman itu akan berpotensi konflik. Tetapi faktanya, Indonesia hidup damai, kondusif, damai, terkendali dari keberagaman yang luar biasa banyak. Ini karena Indonesia punya kekayaan luar biasa, yakni Pancasila yang tidak semua negara punya,” kata Ustadz Mujahid Ansori.

Ustadz Mujahid Ansori pun mendorong supaya Indonesia bisa menjadi kiblat negara-negara lain dalam mengelola kehidupan keagamaan dan keberagaman itu. Apalagi, Indonesia menempatkan agama dalam posisi strategis dalam upaya menyelesaikan persoalan dunia.

“Nah yang membedakan G20 di negara lain dengan Indonesia adalah adanya gelaran Religion 20 (R20), berkumpulnya para pemimpin agama. Ini ingin menunjukkan terhadap dunia bahwa untuk menyelesaikan persoalan dunia itu posisi agama menempatkan posisi strategis,” kata Ustadz Mujahid Ansori.

Dia pun berharap supaya G20 sukses. Sebab, kesuksesan G20 mampu membuat nama Indonesia menjadi lebih harum dan baik di mata masyarakat dunia.

“Apalagi masalah yang dipromosikan soal keumatan yang menjadi masalah negara-negara di dunia. Dan itu tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri. Harus ada kerja sama,” katanya.

Dari pandangan itu, maka pihaknya menilai, mendukung kesuksesan G20 adalah sebuah jihad. Semua elemen masyarakat harus mendukung demi kebaikan masyarakat bangsa dan umat di dunia.

“Oleh karena itu, kami memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia, kepada Polri, kepada semuanya yang telah bahu membahu menjaga aman acara penting ini. Kita anggap jihad dalam mengamankan acara ini. Kita mendoakan supaya acara ini berjalan damai. Terima kasih kepada pemerintah, polri, yang betul-betul menjadi pertaruhan kita bersama untuk menjadi masa depan bangsa dan masa depan agama kita,” pungkasnya.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  1  =