Politik

Jelang Pilpres AS, Spotify Hentikan Iklan Politik di Tahun 2020

Channel9.id-Jakarta. Spotify Technologi SA menegaskan pihaknya akan menghentikan iklan politik di layanan musik streaming tersebut di awal tahun depan.

Layanan musik berbayar populer yang memiliki pelanggan sekitar 141 juta di seluruh dunia ini memang menampilkan iklan sejak Oktober lalu. Kemungkinan penghentian ini bakal melebar ke Spotify original dan ekslusif.

Langkah ini pertama kali dilaporkan oleh Ad Age, muncul karena tensi politik yang memanas jelang pemilihan presiden Amerika Serikat pada November 2020 mendatang.

Sebelumnya, Twitter telah melarang iklan politik pada Oktober lalu. Sementara itu, Google menyebut bakal menghentikan usaha pengiklan dalam menargetkan iklan pemilihan menggunakan data seperti catatan pemilih public dan afiliasi politik.

“Untuk saat ini, kami belum memiliki ketahanan yang diperlukan baik dalam proses, sistem, maupun alat yang memvalidasi dan mereview konten tersebut,” ujar juru bicara Spotify sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (29/12).

“Kami akan meninjau kembali keputusan ini sambil terus mengembangkan kemampuan kami,” tambahnya.

Diketahui, Spotify sebelumnya hanya menerima iklan politik di AS. Namun, juru bicara menolak berkomentar terkait pendapatan dari iklan politik.

“Spotify bukanlah platform iklan politik yang digunakan kampanye sebelumnya. Tetapi karena platform online lainnya melarang iklan politik, maka pengiklan mencari alternatif baru sebagai tempat beriklan,” ujar Eric Wilson, seorang digital Republik.

Spotify juga tidak akan menjual iklan yang mendukung hasil legislatif dan judisial. Langkah ini hanya berlaku pada iklan penjualan, bukan iklan yang disisipkan pada konten pihak ketiga. Kendati demikian, semua pihak harus tunduk pada aturan kebijakan konten yang berlaku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

32  +    =  33