Channel9.id-Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan pemerintah untuk menjaga harga komoditas terutama bahan bakar rumah tangga dan minyak goreng yang berpotensi mendorong inflasi pada bulan puasa tahun ini.
“Berdasar tren pada tahun-tahun sebelumnya, inflasi pada Ramadhan 2023 perlu dikelola dan dengan mengendalikan harga-harga komoditas yang kemungkinan akan dominan mendorong inflasi, antara lain bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, daging ayam ras, dan beberapa komoditas lain,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini, Rabu, 01 Maret 2023.
Baca juga: BPS: Inflasi Bulanan Februari 2023 Sebesar 0,16 Persen
Dia mengatakan inflasi pada Ramadhan 2019 mencapai 0,68 persen yang didorong oleh kenaikan harga komoditas cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, ikan segar, angkutan antarkota, dan telur ayam ras. Sedangkan pada Ramadhan 2020 pada April mengalami inflasi sebesar 0,08 persen, didorong oleh komoditas bawang merah, emas perhiasan, gula pasir, bahan bakar rumah tangga, pepaya, dan rokok kretek filter.
Selanjutnya pada 2021, Ramadhan berada pada April dengan inflasi mencapai 0,13 persen karena kenaikan harga daging ayam ras, minyak goreng, jeruk, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, dan anggur.
“Pada Ramadhan tahun lalu terjadi inflasi sebesar 0,95 persen, yang didorong oleh kenaikan harga komoditas minyak goreng, bensin, daging ayam ras, tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, dan telur ayam ras,” ujarnya.
Sepanjang 2022 inflasi tercatat mencapai 5,51 persen didorong oleh kenaikan harga kelompok pengeluaran transportasi dengan inflasi 15,26 persen dengan andil 1,84 persen. Komoditas penyumbang inflasi secara tahunan tertinggi antara lain adalah bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, beras, rokok filter, telur ayam ras, dan harga kontrak rumah.