Channel9.id-Jakarta. Lantaran kerap lupa seberapa banyak telah memakan gula, segelintir orang akhirnya menyetop mengonsumsi gula. Tujuannya untuk menghindari efek buruk kelebihan konsumsi gula, seperti kerusakan hati, penyakit jantung, hingga obesitas. Kendati begitu, gula tidak buruk sepenuhnya.
Untuk diketahui, tubuh manusia membutuhkan asupan gula agar tubuh berfungsi dengan baik. Fungsi utama gula yaitu sebagai sumber energi dan bisa menghemat cadangan protein. Adapun dua sumber gula yakni dari pemanis dan gula dari karbohidrat yang terkandung dalam makanan, seperti nasi, gandum, singkong, roti, hingga buah-buahan dan sayuran.
Guna menghindari efek buruk mengonsumsi gula, Anda disarankan membatasi asupan gula. Menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, konsumsi gula maksimal 50 gram perhari. Setara dengan sekitar 5-9 sendok teh gula setiap harinya. Namun, kebutuhan ini berbeda pada orang dengan kondisi medis tertentu.
Baca juga : Hal yang Terjadi Saat Kelebihan Konsumsi Karbohidrat
Nah, telah disinggung sebelumnya, karbohidrat akan diubah menjadi glukosa yang selanjutnya digunakan sebagai energi. Jika Anda sama sekali tak makan karbohidrat, maka tubuh tidak mendapatkan glukosa yang kemudian berujung pada kekurangan energi.
Padahal asupan karbohidrat ini sangat memengaruhi fungsi normal tubuh, terutama kerja otak. Kinerja otak, yang merupakan sumber sistem saraf pusat tubuh, sangat dipengaruhi glukosa di dalam darah. Intinya, glukosa ialah satu-satunya motor yang mendukung otak agar bekerja optimal.
Otak manusia tidak memiliki tempat penyimpanan glukosa sendiri, sehingga semua suplai glukosa tergantung pengiriman dari aliran darah tubuh Anda. Sel-sel di otak termasuk salah satu bagian yang memerlukan sumber energi lebih banyak daripada sel-sel lainnya dalam tubuh. Itu sebabnya, kebutuhan glukosa pada otak cenderung lebih besar.
Ketika kebutuhan karbohidrat dalam tubuh tidak bisa terpenuhi dengan baik, otak kehilangan sumber energi dan bisa memengaruhi kerja organ-organ tubuh yang lain. Kondisi ini akan bermasalah pada sistem saraf pusat Anda.
Umumnya, Anda akan merasa lemas, lelah, pusing, atau terlihat pucat. Lalu bisa juga muncul tanda-tanda stres seperti sering merasa gelisah, gugup, tidak nyaman, dan mudah marah. Tidur malam pun terganggu. Lebih parah, menyebabkan pandangan kabur, gemetar, sulit berkonsentrasi, hilang kesadaran, kejang, dan koma. Maka dari itu, kondisi ini tidak bisa dibiarkan bertahan terlalu lama dan harus segera diobati sebelum berakibat fatal.
Setelah mempertimbangan baik dan buruknya mengonsumsi gula, Anda disarankan membatasi porsi asupannya. Cobalah konsumsi makanan sumber gula yang mudah dicerna, makanan berbentuk utuh, menggunakan pemanis rendah kalori, lalu cek selalu label komposisi gizi pada kemasan makanan dan minuman.
(LH)