Channel9.id – Jakarta. Presiden Joko Widodo menanggapi tudingan dinasti politik terhadapnya usai setelah sang putra sulung, Gibran Rakabuming Raka diumumkan sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto. Jokowi mengatakan bahwa pemimpin ditentukan oleh rakyat.
“Baik itu di pilkada, di pemilihan wali kota, pemilihan bupati, pemilihan gubernur, pemilihan presiden, semuanya yang memilih itu rakyat, yang menentukan itu rakyat, yang mencoblos itu rakyat,” kata Jokowi usai peresmian BNI Investor Daily Summit 2023 di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Ia menekankan bahwa hasil pemilu tidak ditentukan oleh segelintir elite politik, tapi oleh rakyat. Oleh karenanya, ia menyebut hal ini merupakan bagian dari demokrasi.
“Bukan elite, bukan partai (yang memilih pemimpin). Itulah demokrasi,” imbuhnya.
Jokowi kembali menegaskan bahwa penilaian pencalonan Gibran ditentukan oleh rakyat. Ia menegaskan hak pilih semua pemilihan umum di Indonesia ada di tangan rakyat.
“Ya itu kan masyarakat yang menilai,” jelasnya.
Untuk diketahui, isu dinasti politik ini sudah bergulir sejak Pilkada Serentak 2020. Kala itu, putra dan mantu Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, menjadi kepala daerah.
Isu dinasti politik ini pun kembali mencuat usai Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan uji materil dalam UU Pemilu yang memperbolehkan seseorang yang berpengalaman atau sedang menjabat kepala daerah maju sebagai capres atau cawapres, meskipun belum berusia 40 tahun.
Atas putusan ini, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dapat maju di Pilpres 2024. Sementara itu, posisi Ketua MK dijabat oleh adik ipar Jokowi, yakni Anwar Usman.
Tak lama setelah uji materiil UU Pemilu itu diputuskan MK, Gibran diumumkan sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Gibran resmi diusung jadi cawapres Prabowo berdasarkan kesepakatan para ketum parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Minggu (22/10/2023).
Baca juga: Menteri Pertanian Bakal Di-Reshuffle, Jokowi Beri Bocoran
HT
