Internasional

Jokowi Kecam Keras Pembunuhan Pemimpin Hamas: Tidak Bisa Ditoleransi!

Channel9.id – Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras peristiwa pembunuhan terhadap pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, oleh Israel di Iran. Menurut Jokowi, tindakan tersebut tidak dapat ditoleransi.

“Itu sebuah kekerasan, pembunuhan, yang tidak bisa ditoleransi. Dan terjadi di wilayah kedaulatan Iran,” kata Jokowi di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Jokowi meyakini dunia pun juga turut mengecam tindakan kekerasan dan pembunuhan tersebut.

“Saya kira semua, termasuk Indonesia, mengecam keras kekerasan dan pembunuhan seperti itu,” tambahnya.

Haniyeh dinyatakan tewas dalam serangan di kediamannya di Teheran pada Rabu (31/7/2024) pagi. Hamas menuduh Israel dalang di balik serangan ini. Israel sendiri enggan berkomentar soal tuduhan ini.

Haniyeh berada di Teheran sejak Selasa (30/7/2024) untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran Masoud Pezeshkian.

Untuk diketahui, Haniyeh menjadi Kepala Biro Politik Hamas sejak 2017. Sebelumnya, ia sempat menjadi Kepala Hamas di Jalur Gaza serta sempat menjadi Perdana Menteri Palestina.

Ia merupakan figur tertinggi dalam kelompok Hamas dan menjadi tokoh sentral dalam upaya perdamaian di Timur Tengah. Ia diketahui sering berada di luar Gaza untuk menghindari serangan dan blokade yang dilakukan oleh Israel, sembari menjalankan komunikasi dengan beberapa mitra Hamas seperti Qatar dan Iran.

Selama bertahun-tahun, ia berpartisipasi dalam perundingan damai dengan mantan Presiden AS Jimmy Carter, dan bertemu dengan para pemimpin dunia lainnya termasuk Emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, dan diplomat China Wang Kejian awal tahun ini.

Pada April, serangan udara Israel menewaskan tiga putra Haniyeh dan empat cucunya. Pada saat itu, Haniyeh, yang tinggal di Qatar, bersikeras kematian mereka tidak akan memengaruhi gencatan senjata dan perundingan penyanderaan yang sedang berlangsung.

Tewasnya Haniyeh terjadi saat negosiasi perdamaian masih terus dilakukan oleh kedua pihak. Namun prospek perdamaian terancam oleh aksi pembunuhan ini, dengan Hamas menegaskan akan ada pembalasan dendam atas kematian Haniyeh.

“Hamas akan melancarkan perang terbuka untuk membebaskan Yerusalem. Kami siap membayar berbagai harga untuk melakukannya,” ujar Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zuhri menurut laporan media lokal yang dikutip Al Jazeera.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

30  +    =  39