Channel9.id-Jakarta. Dengan dagu kecil dan hidungnya yang pesek, serta rambutnya yang ikal, ia terlihat mirip dengan ayahnya, ujar seorang radiologis Sahar Saleem, Selasa (28/12/2021). Mungkin yang lebih mengejutkan Saleem adalah jenazah yang sudah berusia 3,500 tahun itu masih memiliki gigi yang ciamik.
Yang dibicarakan Saleem itu adalah mumi Firaun Amenhotep I, raja pendekar yang dibaluti misteri karena dia adalah salah satu dari sedikit mumi kerajaan Mesir yang tidak dibuka bungkusnya pada zaman modern ini.
Sebagian besar misteri itu masih ada benarnya sampai saat ini, mengapa sebagian? Karena Saleem, yang merupakan profesor radiologi dari fakultas kesehatan Universitas Kairo, telah berhasil membuka bungkusan mumi Raja Amenhotep, tidak secara langsung namun secara digital.
Dengan menggunakan teknologi scan 3D computed tomography (CT), hasil yang dikeluarkan sangat luar biasa dan menakjubkan. Hasil itu menunjukkan detil perawakan Raja Amenhotep I dan perhiasan yang ia pakai saat ia dimumikan.
“Dari hasil pemindaian kami, Amenhotep I meninggal saat usianya sekitar 35 tahunan. Ia mempunyai tinggi 169cm, sudah disunat, dan mempunyai gigi yang cantik. Di dalam bungkusan muminya, ia mengenakan 30 jimat dan korset emas unik dengan manik-manik emas,” ungkap Saleem.
“Secara fisik Amenhotep I mirip dengan ayahnya … ia mempunyai dagu yang kecil, hidung yang pesek, rambut ikal, dan gigi atas yang nampak menonjol,” lanjutnya.
Saleem adalah pemimpin studi yang hasilnya dirilis di jurnal Frontiers in Medicine pada hari Selasa.
Ia melanjutkan, fakta bahwa gigi Amenhotep I masih nampak cantik walaupun sudah berusia ribuan tahun, menunjukkan “luar biasanya” proses mumifikasi ini. “Mayat mumi ini sungguh terawat dengan baik. Bahkan tulang kecil di dalam kuping masih terawat dengan baik. Kondisi gigi Amenhotep I tak diragukan lagi juga terawat dengan baik. Banyak mumi kerajaan yang kondisi giginya buruk, namun mumi Amenhotep mempunyai gigi yang baik,” serunya dengan takjub.
Amenhotep I adalah raja kedua dari dinasti ke-18 dan naik tahta setelah kepergian mendiang ayahnya, Ahmose I. Ia menjadi raja Mesir selama sekitar 21 tahun dari tahun 1525 sampai 1504 sebelum masehi.
Ahli Mesir kuno menemukan fakta dari hieroglif yang mereka terjemahkan kalau mumi Amenhotep I pernah dibuka pada dinasti Mesir ke-21 untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh penjarah makam.
Ada rumor bahwa para imam yang membuka mumi Amenhotep I itu berniat untuk mencuri harta-harta yang ada disana. Namun, penemuan Saleem itu membantah rumor tersebut dan menunjukkan kalau para imam itu benar-benar berniat untuk memperbaiki mumi Amenhotep I saja.
Makam asli Amenhotep I sampai saat ini masih menjadi misteri. Ia ditemukan pada tahun 1881 di situs Luxor. Mumi-mumi raja dan bangsawan itu dialokasikan ke situs tersebut oleh para petinggi dinasti Mesir ke-21 untuk melindunginya dari para penjarah makam.
Kini mumi Amenhotep I dipajang di Museum Mesir di Kairo. Bungkus linen “sempurna” yang dibaluti oleh karangan bunga delphinium, rami Mesir dan bunga safflower, dan juga keindahan topeng pemakamannya merupakan alasan mengapa bungkus muminya ini tak pernah dibuka pada zaman modern ini.
Ketika peti mati Amenhotep I pertama kali dibuka, ditemukan seekor tawon yang diawetkan. Kemungkinan tertarik dengan aroma karangan bunga mumi Amenhotep I.
Saleem mengatakan kalau proyek itu sangat menyenangkan, “seperti membuka kado,” ujarnya.
Timnya berharap dapat menemukan bukti bagaimana Amenhotep I meninggal, namun hasilnya nihil.
“Kita tak dapat menemukan luka atau kecacatan karena penyakit yang dapat membuktikan penyebab kematiannya. Namun kami hanya menemukan beberapa mutilasi postmortem yang kemungkinan disebabkan oleh penjarah makam penguburan pertamanya,” jelasnya. “Jeroannya sudah dikeluarkan pada proses mumifikasi pertamanya, tapi otak dan jantungnya masih tetap dibiarkan di mayat Amenhotep I,” lanjutnya.
Tim penelitian Saleem mengungkapkan kalau otak Amenhotep masih ada, tak seperti raja-raja lainnya seperti Tutankhamun dan Ramses II.
“Setidaknya untuk Amenhotep I, kami dapat membuktikan bahwa para imam dari dinasti ke-21 memperbaiki kembali mumi raja dinasti ke-18 dengan hati-hati dan penuh perhatian setelah dirusak oleh penjarah makam, mengembalikan keagungan mumi Amenhotep I, dan diawetkan bersama dengan perhiasan dan jimat-jimat yang menakjubkan,” tuturnya.
(RAG)