Channel9.id-Jakarta. JPMorgan mendaftarkan merek dagang program kecerdasan buatan semacam Chat GPT bernama Indexgpt. Dilansir dari CNBC.com, Josh Gerben, praktisi hukum spesialis merek dagang menyatakan bahwa langkah perusahaan itu menandakan potensi peluncuran produk dalam waktu dekat.
Pengacara merek dagang itu menyebutkan kemungkinan program berbasis GPT akan menggantikan jasa konsultan finansial. JP Morgan sendiri adalah perusahaan keuangan yang menawarkan layanan perbankan, kredit, konsultasi keuangan dan lainnya di berbagai anak usahanya.
Dokumen permohonan merek dagang sudah dapat ditemukan dalam laman daring kantor paten dan dagang Amerika Serikat. Dokument dengan nomer 97931538 dengang nama IndexGPT dengan kepemilikan Oleh JPMorgan Chase Bank, N.A. Menurut Gerben, program kecerdasan bauten yang dikembangkan oleh JP Morgan berfungsi untuk memberikan layanan konsultasi urusan keuangan.
Sebelumnya JPMorgan dikabarkan telah menggunakan program kecerdasan buatan berbasis ChatGPT untuk melakukan Analisa terhadap statemen dari Federal Reserve Amerika dalam waktu 25 tahun untuk membuat prediksi kebijakan keuangan yang akan datang. Selain itu, JP Morgan juga dikabarkan akan melakukan Analisa serupa terhadap berbagai Bank Sentral di tempat lain terutama Inggris dan Eropa.
Praktisi dalam berbagai bidang, terutama praktisi dan konsultan finansiell disebut mengalami ketakutan terhadap teknologi yang akan mengurangi bahkan menggantikan peran mereka. Menjawab hal ini, perusahaan seperti JP Morgan mdenyebutkan bahwa pelayanannya hal sebatas konsultasi robot yang tijdvak mengganti peran manusianya. Lori Beer, kepala teknologi global JP Morgan menyebut bahwa dalam proses uji coba penggunaan teknologi GPT saja telah melibatkan 1500 personil ilmuwan data dan teknisi pembelajaran mesin.
Selain itu, masalah lain berkaitan dengan penggunaan kecerdasan buatan seperti GPT adalah perannya di bidang yang memiliki regulasi kesat seperti ekonomi dan sector lain seperti layanan kesehatan. Pasalnya kecerdasan buatan masih memiliki potensi untuk memberikan informasi keliru dan bahkan sesat.
Baca juga: Fitur Baru WhatsApp Bantu Sembunyikan Notifikasi Chat Tertentu
Menanggulangi potensi ini, JPMorgan merencanakan aplikasi kecerdasan buatan GPT dalam proses yang berisiko rendah. Tidak berhenti disitu, JPMorgan menyebutkan bahwa aplikasi ini masih harus berada di supervisi dan monitoring dari berbagai stakeholder.
Disamping itu, biaya implementasi dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan yang integratif merupakan salah satu hal yang menghalangi aksesbilitas. Meskipun menghadapi keterbatasan, penggunaan aplikasi chatbot GPT telah mencapai popularitas di kalangan pengguna.
FB