Junta Militer Guinea Lengserkan Presiden Alpha Conde
Internasional

Junta Militer Guinea Lengserkan Presiden Alpha Conde

Channel9.id-Guinea. Pasukan elit Guinea mengumumkan kalau mereka sudah melengserkan presidennya di hari Minggu (5/9/2021). Dalam sebuah acara televisi mereka mengumumkan kalau mereka sudah melengserkan kepemerintahan dan konstitusi dan juga telah menutup perbatasan darat dan udaranya.

Kepala pasukan elit Guinea, Mamady Doumbouya menyebutkan kalau kemiskinan dan korupsi yang merajalela telah memaksa pasukannya untuk melengserkan Presiden Alpha Conde dari jabatannya.

“Kami sudah melengserkan pemerintah dan institusinya,” ujar Doumbouya di stasiun televisi lokal, dengan memakai bendera Guinea sebagai jubah dan ditemani dengan delapan tentara bersenjata. “Kami akan membangun kembali negeri ini,” tambahnya.

Suara tembakan tedengar di dekat istana kepresidenan di ibu kota Guinea, Conakry, pada Minggu pagi. Beberapa jam setelahnya, beberapa cuplikan video merebak di sosial media yang menunjukkan Conde di sebuah ruangan ditemani dengan pasukannya.

Menteri Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan yang berjudul “Mengenai kudeta militer di Guinea,” dan menyatakan “Amerika Serikat mengutuk kejadian hari ini di Conakry”.

Pernyataan dari AS itu menyebutkan kalau kekerasan dan tindakan dari ekstra-konstitusional hanya akan menghambat harapan perdamaian, kestabilan dan kemakmuran di Guinea, dan menambahkan: “Tindakan ini akan menghambat kemampuan Amerika Serikata dan partner-pertner Guinea di komunitas Internasional untuk membantu negara tersebut yang ingin memberikan masa depan yang lebih baik untuk rakyat-rakyatnya,” kutip pernyataan Menlu AS.

Sumber dari pihak militer Guinea menyebutkan kalau presiden dibawa ke lokasi yang dirahasiakan dan pasukan yang dikomandoi oleh Doumbouya telah melakukan beberapa penangkapan lainnya, mereka termasuk pejabat-pejabat senior Guinea.

Junta militer nampaknya akan mengambil alih kekuasaan dan menyebutkan kalau Conde tidak akan disiksa, keamanannya akan dijamin dan dia akan diberikan kebebasan untuk menemui dokternya.

Menteri-menteri dan kepala institusi yang sedang diluar diundang untuk datang ke sebuah pertemuan pada hari Senin, kutip pernyataan mereka yang dibacakan oleh pembawa acara berita.

“Ketidakhadiran pada pertemuan tersebut akan dianggap sebagai sikap melawan terhadap CNRD,” kutip pernyataan oleh pihak junta yang menyebut kelompoknya sebagai National Rally and Development Committe (CNRD)

(RAG)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

33  +    =  34