Opini

Kajian 11 Ramadhan, Seorang Musafir akan Ingat Jalan Pulang

Oleh: Uyad Albantani*

Channel9.id-Jakarta. Tidaklah kita hidup di dunia ini bagaikan seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan dipadang pasir yang tandus dan luas, untuk sebuah tujuan. Yang kemudian sang musafir beristirahat sejenak dibawah sebuah pohon rindang ditengah pasang pasir tersebut. Lalu kembali sang musafir akan berjalan meruskan langkahnya dalam melakukan perjalanannya ke sebuah tujuannya.

Itulah kita sebagai sang musafir yang saat ini sedang melakukan perjalan di dunia ini Tidaklah kita hidup di dunia ini hanya semata-mata sebagai tempat persinggahan dan perlintasan. Yang akhirnya kita akan sampai pada tujuan sebenarnya yaitu akherat yang kekal di dalamnya.

Persiapkanlah bekal menuju perjalanan ke akherat sebagai tujuan akhir hidup kita dengan amal dan kebaikan sebagai bekal kita kelak di alam keabadian.

Baca juga: 10 Ramadhan 1444 H, Catatan Sang Da’i Dalam Kajian Ramadhan 

Dengan memahami hal ini, sikap kita yang benar adalah tidak lalai terhadap dunia yang fatamorgana. Tidak menghabiskan waktu untuk sesuatu yang sia-sia. Jangan sampai kita menjadi apa yang disebut dalam ayat “Bal tu’tsirūna al-hayāh ad-dunyā wal ākhiratu khayrun wa abqā”.

Sebaliknya, kita menggunakan kehidupan di dunia ini sebagai ladang amal, untuk bekal menuju akhirat yang kekal. Tentu kita tahu, orang yang beruntung adalah ia yang ringan beban dosanya, berat timbangan amalnya.

Semoga Allah selamatkan kita dalam sisa langkah dalam berjalan mengarungi dunia ini bersama iman dan takwa yg tertancap dalam hati sampai saatnya tiba kita sampai pada tujuan sebenarnya.

*Da’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

32  +    =  39