Channel9.id-Kanada. Kelompok pribumi Kanada mendesak pemerintah untuk melakukan pencarian dan penyelidikan kuburan masal di sekolah perumahan setelah ditemukannya jenazah 215 anak-anak di bekas sekolah perumahan pada minggu lalu yang menggegerkan Negeri Pecahan Es tersebut, Selasa (1/6/2021).
Perdana Menteri Justin Trudeau pada hari Senin mengatakan kalau penyelidikan dan pencarian di kuburan masal tersebut adalah bagian langkah penting dalam menemukan kebenaran.
Minggu lalu Tk’emlúps te Secwépemc First Nation mengumumkan bahwa mereka menemukan jenazah 215 anak-anak yang terkubur di bekas sekolah perumahan terbesar di Kanada, Kamloops Indian Residential School.
Baca juga: 215 Anak Meninggal, Kanada Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Dari komunitas suku pribumi sendiri sudah lama menduga kalau ada anak-anak pribumi yang dikubur di sekolah-sekolah tersebut. Dugaan ini juga sudah dibahas oleh pemerintah.
Laporan dengan judul Missing Children and Unmarked Burials, atau yang berarti Kasus Hilangnya Anak-Anak dan Maraknya Kuburan Tak Bernama, mencatat kalau ada sekitar 3,200 anak-anak yang meninggal di sekolah perumahan, sekitar sepertiganya tidak dapat diidentifikasi. Sejak laporan tersebut dipublikasikan pada tahun 2015, 900 identitas anak-anak tersebut berhasil ditemukan.
“Para orang tua kerap melaporkan anaknya yang pergi ke sekolah namun tak kunjung pulang ke rumah,” kutip laporan tersebut.
Dalam sebuah pertemuan komunitas suku pribumi Kanada, mereka terus mengupayakan bagaimana mereka harus memulai investigasi tersebut, ungkap Ketua Agung Stewart Philip, Presiden dari Persatuan Kepala Suku Indian di British Columbia.
“Penting untuk diadakannya program nasional untuk menginvestigasi secara mendalam kuburan masal yang tak mempunyai identitas di seluruh sekolah perumahan di Kanada,” ujarnya.
Dari tahun 1831 sampai tahun 1996, system sekolah perumahan di Kanada telah memaksa anak-anak pribumi untuk bersekolah disana, memisahkan mereka dari keluarganya. Di sekolah tersebut, anak-anak pribumi tersebut dipaksa untuk menganut budaya kulit putih dan meninggalkan budaya leluhurnya. Pada laporan di tahun 2015 yang dilakukan oleh Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, anak-anak pribumi itu juga mengalami kekerasan, pemerkosaan, dan juga kurang gizi.
Pada hari Senin, Perdana Menteri Kanada memerintahkan seluruh gedung federal untuk mengibarkan bendera Kanada setengah tiang untuk menghormati 215 jenazah anak-anak yang baru ditemukan tersebut.
(RAG)