Channel9.id-Jakarta. Pendidikan seharusnya bukan hanya membentuk siswa yang pintar, melainkan juga mendorong mereka berperilaku sehat. Sekolah dan kantinnya merupakan salah satu faktor untuk mewujudkan tujuan itu.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto di seminar daring bertajuk “Penyampaian Pengawasan dan Survei Kantin Sekolah”, yang digelar oleh KPAI dan Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta (IKA UNJ), Kamis (27/10).
“Sehat pada posisi menjadi tujuan pendidikan nasional,” kata Susanto. Untuk mencapai tujuan ini, lanjutnya, kesehatan sekolah mesti diperhatikan. Adapun kesehatan sekolah sangat dipengaruhi oleh kantin. Oleh karenanya, sekolah harus mampu menghadirkan kantin sehat.
Susanto menekankan bahwa kantin sekolah sangat mempengaruhi kondisi gizi anak-anak di Indonesia. Disebutkan bahwa rata-rata anak menghabiskan lima sampai delapan jam di sekolah.
Ia menambahkan bahwa riset kesehatan dasar pada 2018 menunjukkan bahwa 26,9 persen pelajar SMA mengalami status gizi rendah, dan 8,1 persen di antaranya kurus. Melihat hal ini, ia menekankan bahwa kantin harus menyediakan makanan yang sehat dengan gizi seimbang.
“Kontribusi kantin sekolah sangat menentukan bagi upaya mewujudkan anak-anak kita menjadi generasi sehat dan status gizinya seimbang, jadi penting hal ini menjadi refleksi dan komitmen kita,” jelas dia.
Untuk mewujudkan kantin yang bisa berkontribusi seperti itu, Susanto menekankan bahwa sekolah harus memahami standard nasional pendidikan, di mana sekolah wajib menyediakan kantin.
“Agar kantin kita semakin layak dan memiliki standard sehat dan anak-anak kita menjadi unggul dan sehat,” imbuhnya.