Channel9.id-Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total di Jakarta sangat memungkinkan berlanjut. Menurut dia, penerapan bakal lebih dari dua pekan jika dalam pelaksanaannya tak ada pelambatan kasus corona.
“Saya ingin garis bawahi, jangan harap kemudian setelah dua minggu, selesai. Tidak. Tapi kalau kecepatan yang luar biasa ini tidak ada langkah untuk memperlambat, ya ini akan jalan terus,” ujarnya, Jumat, 11 September 2020.
Menurut Anies, PSBB yang diketatkan kembali penting dilakukan. Dia berharap, selama dua pekan ke depan warga tetap berada di rumah untuk mengurangi potensi penularan Covid-19. “Dengan berada di rumah dulu, harapannya potensi penularan ini bisa ditekan,” kata Anies.
Baca juga: Gubernur Anies: Tanpa Rem Darurat Tempat Tidur Isolasi Bakal Penuh
Anies menjelaskan, situasi penyebaran Covid-19 di Jakarta awal September cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, pada 30 Agustus terdapat 7.960 kasus aktif di Jakarta. Angka tersebut kemudian meningkat menjadi 11.810 kasus aktif pada Kamis, 10 September 2020. Artinya, kata Anies, terdapat kenaikan 48 persen kasus aktif di Jakarta dalam 10 hari pertama di bulan September atau 3.850 kasus.
“Belum pernah dalam waktu sependek ini, melihat pertambahan kasus sampai 3.850 kasus, walaupun yang sembuh juga banyak, sembuhnya 8.994 kasus,” ujar Anies.
Tidak hanya itu, di pekan pertama September angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta juga meningkat. Dinas Kesehatan DKI mencatat, terdapat 197 kasus kematian akibat Covid di awal bulan September. “Jadi 17 persen dalam 10 hari. Ada kejadian 1.383 yang meninggal dan 197 itu terjadi di bulan September,” tutur Anies.
Di sisi lain, menurut dia, saat ini rumah sakit rumah rujukan Covid di Jakarta terancam over kapasitas. Oleh karena itu, pengetatan kembali PSBB saat ini mendesak untuk diterapkan.