Channel9.id-Jakarta. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 1 November 2022 mencatat bahwa ada 325 kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia. Sebanyak 179 atau 54 persen di antaranya meninggal dunia.
“Data per kemarin yang kita bisa monitor ada 325 kasus ginjal akut di seluruh Indonesia,” ungkap Menkes Budi Gunadi di Jakarta, Rabu (2/11). “Kemudian kita juga melihat meninggalnya sekarang 179 dari 325, sekitar 54 persen.”
Budi juga memaparkan bahwa kasus tersebut terkosentrasi di sejumlah provinsi tertentu. “Terutama di daerah Sumatera Utara, daerah Jawa bagian barat, bagian timur, dan juga daerah Sulawesi Selatan… DKI Jakarta yang paling tinggi, kemudian ada Jawa Barat, Jawa Timur, Banten. Yang agak unik adalah Aceh, Sumatera Barat, Bali,” terangnya.
Lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa kasus gagal ginjal akut itu tak berkaitan dengan COVID-19. Kesimpulan ini berdasarkan pemeriksaan panel patogen di seluruh RS pemerintah yang diselenggarakan oleh Kemenkes.
Selain itu, ia juga mengatakan kasus tersebut juga tak berkaitan dengan vaksinasi COVID-19. Pasalnya, kebanyakan pasien gagal ginjal akut ialah anak-anak berusia di bawah 5 tahun, yang belum boleh menerima divaksinasi COVID-19.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa kasus gagal ginjal akut terbanyak dialami oleh kelompok usia 1-5 tahun dengan 106 anak. Kemudian di bawah 1 tahun ada 21 anak, 6-10 tahun ada 23 anak. Lalu di kelompok usia 11-18 tahun ada 9 anak.
“Jadi itu mengeliminasi (narasi) di bulan September, bahwa penyebabnya adalah vaksin (atau) penyebabnya adalah Sars-COV-2 penyebab COVID atau penyebabnya adalah bakteri dan virus-virus lainnya,” jelasnya. “Karena semua bakteri sudah kita panel, semua virus sudah kita panel, dan angkanya kecil. Jadi kemungkinan penyebab terbesarnya pasti bukan itu (COVID-19).”
