Internasional

KBRI Larang WNI Ikut Demo di AS

Channel9.id-Jakarta. Gelombang demonstrasi yang memprotes kematian George Floyd di Amerika Serikat (AS) masih terus bergolak. Aksi protes damai yang disusupi dengan aksi anarkis seringkali membuat bentrokan antara massa dan polisi.

Merespon situasi yang berkembang, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Washington DC, Poppy Rufaidah menegaskan warga negara Indonesia, khususnya Mahasiswa Indonesia di AS (Permias),  untuk tidak ikut dalam aksi solidaritas di berbagai wilayah negara bagian AS.

“KBRI melarang seluruh anggota Permias mengikuti demo, membuat statement apapun di sosial media terkait dengan George Floyd. Termasuk tanda tangan petisi,”ujar Poppy dalam satu rapat dengan Permias Nasional dan Cabang AS-Kanada melalui video konferensi, Senin (01/06).

Poppy menjelaskan, sesuai dengan arahan Plt Duta Besar Republik Indonesia di AS, Iwan Freddy Hari Susanto, agar seluruh anggota Permias untuk mematuhi aturan yang berlaku, terutama berkaitan dengan jam malam dan status kondisi darurat.  “Semua wajib mengikuti aturan jam malam yang berlaku di daerah masing-masing,” tegasnya.

“Kita bukanlah warga negara Amerika. Kita tidak memiliki hak suara di negara ini,” sambungnya.

Meski kondisi di beberapa wilayah AS saat ini kurang kondusif, namun KBRi mengimbau mahasiswa dan WNI yang berada di AS agar tenang namun tetap waspada. Selain itu, juga diimbau untuk tetap berada di rumah.

“Jika ada kepentingan mendesak yang mengharuskan keluar rumah, agar menjauhi tempat unjuk rasa,” kata Poppy.

KBRI mengingatkan, Pemerintah AS akan secara tegas mengejar siapapun yang mengikuti demonstrasi.

“Tujuan utama mahasiswa adalah belajar, jangan sampai impian diri sendiri dan keluarga hancur karena tindakan tindakan yang cross the line,”imbuhnya.

Poppy meminta kepada mahasiswa dan WNI yang tinggal di daerah pusat unjuk rasa, untuk selalu membawa kartu identitas. Tak hanya itu, juga disarankan menyediakan first aid kit jika sewaktu waktu diperlukan untuk meninggalkan kediaman karena keadaan memburuk.

“Segera hubungi KBRI, KJRI dan teman terdekat jika membutuhkan bantuan. Hotline KBRI Washington DC: 202 569 7996 atau 202 914 6090,”tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  84  =  91