Lifestyle & Sport

Kebiasaan Menyikat Gigi yang Harus Dihindari

Channel9.id-Jakarta. Umumnya, seseorang menyikat gigi dua kali sehari. Aktivitas ini sudah menjadi rutinitas bagi nyaris semua orang. Namun, masih banyak orang yang melakukannya dengan cara yang salah.

Jika demikian, sikat gigi bukannya membersihkan mulut justru membuat menyuburkan bakteri hidup dan membuat masalah.

Berikut ini adalah kebiasaan menyikat gigi yang mestinya dihindari.

1. Bolos sikat gigi
Bolos menyikat gigi adalah masalah besar. Pasalnya 90% dari semua penyakit gigi sejatinya bisa dihindari dengan menyikat dua kali sehari (pagi dan malam sebelum tidur) dengan pasta gigi berfluorida dan flossing. Pun dibarengi dengan pemeriksaan dokter gigi rutin.

Dilansir dari Reader’s Digest, penelitian yang diterbitkan BMJ, menemukan hubungan antara kebersihan mulut yang buruk dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

2. Sikat gigi terlalu cepat dan keras
Masih banyak orang yang menyikat gigi dalam waktu singkat. Padahal aktivitas ini membutuhkan waktu minimal dua menit.

Richard H. Price, DMD, penasihat konsumen untuk American Dental Association, mengatakan, idealnya seseorang membagi mulut menjadi empat daerah dan menghabiskan 30 detik untuk setiap bagian, dilansir dari WebMD.

Tak hanya soal menyikat terlalu cepat, menggosok gigi terlalu keras pun bisa berbahaya. Kendati memberi kepuasan karenan membuat Anda merasa telah mengangkat semua plak dan sisa makanan, menggosok terlalu keras justru bisa membuat jaringan gusi stres berat dan bisa membuatnya merosot. Sehingga bagian akar gigi terlihat. Padahal daerah begitu sensitif terhadap panas dan dingin, pun rentan berlubang.

Selain itu, jangan menyikat gigi lebih dari tiga kali sehari. Sebab, jika terlalu sering, terluar gigi (enamel) bisa lebih cepat aus dan merusak gusi Anda. Cukup sikat gigi dua kali sehari, khususnya malam hari sebelum tidur.

1. Menggosok dengan serampangan
Masih banyak yang menyikat gigi secara lurus, bolak-balik. Ini serampangan. Semestinya gigi di dibersihkan tuntas di semua bagian dengan perhatian ekstra di gusi, daerah gigi belakang dan dalam yang sulit dicapai, dan daerah sekitar tambalan, mahkota, atau area perbaikan gigi.

Lalu, sikat lidah juga untuk mengikis plak yang menempel di permukaan lidah dan menyegarkan napas.

2. Langsung berkumur setelah menyikat gigi
Berkumur setelah menyikat gigi akan membilas konsentrasi fluorida dari pasta gigi yang tersisa, sehingga mencairkannya dan mengurangi efek pasta gigi.

Setelah sikat gigi, ludahkan kelebihan busa dan jangan langsung berkumur setelahnya.

3. Langsung menyikat gigi setelah makan
Setelah makan, setidaknya tunggu minimal 30 menit sebelum sikat gigi. Terlebih lagi setelah mengonsumsi yang mengandung asam.

Diketahui, makanan yang mengandung asam melemahkan enamel gigi. Asam menyerang gigi, mengikis enamel dan lapisan di bawahnya (dentin). Menyikat gigi justru bisa mempercepat proses pengikisan.

Oleh karenanya, ahli kesehatan gigi merekomendasikan untuk menyikat gigi sebelum makan atau minum asam, dan minum segelas air putih ketika selesai mengonsuminya untuk membilas asam yang menempel di gigi.

Sementara itu, makanan dan minuman tertentu, terutama yang tinggi karbohidrat dan gula, memicu pertumbuhan bakteri tertentu di mulut. Anda disarankan segera menyikat gigi setidaknya 20 menit setelah makan. Tujuannya untuk membilas bakteri sebelum mereka mulai menggerogoti gigi.

1. Langsung pakai obat kumur setelah gosok gigi
Jangan gunakan obat kumur langsung setelah menyikat gigi, sebab Anda akan membasuh konsentrasi fluorida di pasta gigi yang tersisa di gigi.

Kemudian pilih waktu berkumur yang berbeda, misalnya setelah makan siang. Jangan makan atau minum selama 30 menit setelah menggunakan obat kumur.

2. Salah pilih sikat gigi atau pasta gigi
Setiap tiga bulan, disarankan mengganti sikat gigi dengan yang baru. Sikat gigi harus muat di mulut dengan nyaman.

Jenis pasta gigi yang Anda gunakan juga penting. Pasta gigi mengandung pemutih bisa berbahaya dan mengikis struktur gigi. Oleh karenanya disarankan untuk menggunakan pasta gigi fluorida biasa.

Jika ingin memutihkan gigi, gunakanlah pasta pemutih gigi dan biasa secara bergantian dan teratur.

3. Tidak flossing
Sikat gigi saja tidaklah cukup. Sebab bulu sikat gigi tidak bisa menjangkau seluruh sela-sela gigi, dan tidak bisa mengangkat semua plak. Karenanya, disarankan untuk melalukan flossing. Kegiatan ini mengurangi risiko penyakit gusi dan bau mulut.

Direkomendasikan untuk flossing terlebih dahulu sebelum menggosok gigi, juga setiap hari sebelum tidur.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  1  =