Channel9.id-Jakarta. Saat berselancar di internet, biasanya muncul iklan-iklan yang mengganggu. Inilah yang memotivasi banyak orang untuk mengandalkan “ad blocker” untuk memblokir iklan. Harapannya, pengalaman berselancar di internet jadi lancar jaya tanpa gangguan iklan. Lebih dari itu, Federal Bureau of Investigation (FBI) bahkan merokemendasikan untuk selalu menggunakan “ad blocker”.
FBI mengatakan bahwa menjelang libur akhir tahun, banyak penjahat siber yang memanfaatkan iklan online di hasil pencarian untuk mencuri uang dari korban yang lengah. Dijelaskan bahwa iklan bisa saja meniru brand ternama, termasuk perusahaan exchange kripto. Iklan ini kadang ditempatkan di bagian teratas hasil pencarian.
Kalau tak hati-hati, pengguna mungkin saja mengklik iklan tersebut. Sebab iklan palsu yang mirip brand ternama itu bisa mengelabui pengguna. Jika iklan palsu ini diklik, pengguna akan diarahkan ke halaman phishing, yang bisa mencuri kredensial akun atau rekening online pengguna.
Selain itu, iklan palsu itu juga mendorong korban untuk menginstal aplikasi berisi malware yang bisa mencuri password dan mengaktifkan ransomware.
Guna menghindari hal tersebut, FBI menyarankan untuk menginstal “ad blocker”. Ini merupakan ekstensi browser yang bisa memblokir iklan online di semua halaman internet, termasuk hasil pencarian Google.
Ada berbagai “ad blocker” terpercaya yang bisa diinstal secara gratis, salah satunya uBlock Origin. “Ad blocker” ini tersedia di semua browser populer seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Microsoft Edge, dan Opera. “Ad blocker” juga sebaiknya di-instal di Android dan iOS.
Pengguna bisa mengaktifkan dan mematikan “ad blocker” kapan saja, dan bisa mengizinkan iklan untuk situs tertentu.
FBI juga menyarankan agar pengguna internet selalu mengecek alamat web atau URL dari iklan yang hendak diklik. Pun menyarankan agar pengguna selalu mengetik domain situs yang ingin dikunjungi secara manual, bukan lewat hasil pencarian.