Channel9.id-Jakarta. Bagi banyak orang, akhir pekan menjadi ajang ‘balas dendam’ untuk beristirahat, setelah bekerja seharian di hari-hari sebelumnya. Tidur lebih lama kerap menjadi pilihan untuk istirahat.
Namun, rupanya, tidur terlalu lama (lebih dari waktu ideal) justru membuat seseorang merasa kurang bertenaga. Oleh karenanya, disarankan untuk tidur dengan waktu yang cukup.
Biasakan untuk tidak kekurangan atau kelebihan tidur, karena gangguan tidur tersebut bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan–di mana dalam jangka panjang, bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit yang serius.
Sebagai referensi, kebutuhan tidur setiap orang berbeda, bergantung usia, aktivitas sehari-hari, gaya hidup, dan kondisi kesehatan. Idealnya, waktu tidur orang dewasa berkisar antara 7–9 jam, sementara lanjut usia (lansia) sekitar 7–8 jam.
Sering kesulitan bangun pagi, sering mengantuk saat beraktivitas, atau tetap merasa mengantuk setelah tidur siang, merupakan sejumlah tanda bahwa seseorang kelebihan tidur.
Sebelumnya telah disinggung perihal risiko tidur terlalu lama. Berikut ini rangkuman dari sejumlah sumber terkait beberapa risikonya.
1. Sakit punggung
Sakit punggung umumnya dialami karena terlalu lama tidur dengan posisi yang sama, misalnya telentang. Dampaknya, tulang punggung terasa kaku dan nyeri.
2. Sakit kepala
Tidur terlalu lama bisa memengaruhi kerja senyawa kimia di otak (neurotransmitter), seperti serotonin. Apabila kinerja zat tersebut terganggu, maka aktivitas saraf di otak bisa bermasalah sehingga berisiko menyebabkan sakit kepala.
3. Tingkatkan risiko diabetes
Kelebihan atau kekurangan tidur bisa meningkatkan risiko diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa mereka ini lebih berisiko mengidap gangguan metabolisme dan hormon, contohnya insulin. Tak ayal bila mereka lebih berisiko terkena diabetes.
4. Obesitas
Suatu penelitian mengungkapkam bahwa orang yang biasa tidur lebih dari 9–10 jam pada malam hari meningkatkan risiko mengalami obesitas. Namun, hal ini terjadi pada kondisi kurang tidur.
5. Memicu penyakit jantung
Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa sering kelebihan atau kekurangan tidur bisa memicu penyakit jantung.
Pemicu penyakit jantung terkait gangguan tidur belum diketahui pasti. Namun, yang jelas, gangguan tidur bisa mengganggu metabolisme dan kinerja organ tubuh. Kondisi ini bisa memperberat kerja jantung dan meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah jantung.
6. Memperparah masalah mental
Insomnia bisa disebabkan oleh depresi. Namun, ada pula penderita depresi yang mengalami gangguan tidur berlebihan. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa membuat memperburuk depresi.
Tak hanya itu, tidur terlalu lama berisiko membuat seseorang mengalami gangguan cemas, sulit konsentrasi, menurunnya daya ingat, dan cepat lelah.
Itu dia sejumlah risiko bila terlalu sering kelebihan tidur. Oleh karenanya, perhatikanlah kualitas tidur. Anda pun disarankan untuk menjadwal tidur agar tidur lebih teratur, termasuk tidur siang yang dibatasi tidak lebih dari 30 menit.
Selain itu, hindari konsumsi kafein dan alkohol, setidaknya 6 jam sebelum tidur. Saat menjelang tidur, ciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur Anda. Terakhir, tenangkan pikiran sebelum tidur.
Jika hal tersebut tak bekerja bagi Anda, namun sudah terganggu dengan kebiasaan tidur terlalu lama, lebih baik segera konsultasikan ke dokter.
(LH)