Channel9.id – Jakarta. Agenda Prabowo berlanjut dengan melakukan silaturahmi dengan para tokoh, alim ulama, habaib dan masayikh di wilayah Madura. Wilayah yang dulu pada tahun 2014 menjadi basis dukungan utama dari Prabowo Subianto, dalam pilpres 2019 nampaknya situasi tidak berubah.
Prabowo Subianto disambut hangat di Pulau Garam, puluhan ribu massa menyambutnya dengan gegap gempita. Pada tahun 2019, aura kemenangan Nampak tercium kuat di wilayah Madura. Prabowo berkeliling Madura, mulai dari Sumenep, Pamekasan dan Sampang. Di semua tempat yang dikunjungi Prabowo, ribuan massa berduyun duyun menyambut mantan danjen Kopasus yang dalam Pilpres kali ini berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Sumenep
Prabowo bersilaturami dengan KH Thoifur Ali Wafa serta para tokoh ulama dan tokoh masyarakat di Pondok Pesantren Assadad, Ambunten Timur, Sumenep.Kedatangan Prabowo di Ponpes Assadad, disambut meriah para santri dan masyarakat.
KH Moh. Yazid selaku perwakilan tuan rumah menerangkan, acara silaturahmi dengan Prabowo ini dihadiri oleh ulama-ulama dari berbagai penjuru Madura. Kehadiran mereka adalah pertanda Madura siap memenangkan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
“Mereka para ulama ini waktunya sudah habis untuk berkhidmad untuk umat, untuk mendidik para santri, tapi kenapa mereka masih sempat hadir di sisi, tujuannya hanya satu, yakni untuk memenangkan Prabowo Subianto,” kata KH Yazid.
KH Yazid mengatakan, para ulama sumenep telah menetapkan pilihan dukungan kepada paslon nomor urut 02. Pilihan itu didapat melalui ikhhtiar dan doa memohon petunjuk kepada Tuhan.
“Kami para ulama tentunya sudah berfikir panjang. Selain telah ada hasil ijtima ulama di Jakarta, para ulama dan kiai sepuh di Sumenep telah beristiharah meminta petunjuk kepada Allah. Kami punya cara sendiri untuk menentukan pilihan dan alhamdulillah hasilnya sama dengan hasil ijtima ulama yang di Jakarta,” terang KH Yazid.
Pamekasan
Usai berkunjung di Kabupaten Sumenep, Calon Presiden nomer urut 02, Prabowo Subianto melanjutkan kegiatannya di tanah Madura dengan berkunjung dan bersilahturahmi dengan para ulama dan tokoh masyarakat di Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Bata-bata, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Di Pamekasan, ribuan santri dan masyarakat setempat rela terjemur ditengah teriknya matahari demi menyambut kedatangan Prabowo Subianto. Penyambutan tersebut sudah mulai terlihat dari ujung jalan Desa Bata-bata yang berjarak sekitar 500 meter dari Pondok Pesantren Mambaul Ulum tempat lokasi acara berlangsung.
Melihat banyaknya orang yang menyambut kedatangannya di sepanjang jalan menuju Ponpes, Capres yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno itu langsung keluar dari kendaraannya untuk bersalaman dengan ribuan warga dan santri.
“Prabowo.. Prabowo.. Prabowo.. Takbir, AllahuAkbar, Takbir, AllahuAkbar… Prabowo presiden, Prabowo Presiden,” teriak ribuan santri dan masyarakat Pamekasan sembari mengangkat kedua jarinya dihadapan Prabowo di sepanjang jalan masuk menuju Ponpes Mambaul Ulum, Bata-bata, Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Setibanya di lokasi acara, Prabowo langsung disambut oleh Pimpinan Ponpes Mambaul Ulum Raden Kiyai Haji Mohammad Tohir Zain yang telah menunggunya diatas panggung. Prabowo pun langsung dipeluk oleh Kyai kharismatik Pamekasan tersebut.
Prabowo Mendapat Kehormatan Baju Sakera Ala Madura
Masih di Pamekasan, Prabowo berencana ke Sampang untuk menghadiri haul akbar masayikh dan habaib se Madura. Namun, sebelum berangkat ke acara haul akbar tersebut, Prabowo diundang ke kediaman panitia haul tersebut yakni KH Abdul Khodir Muhammad Imam. Capres yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno itu bersilahturahmi dan berbincang santai dengan para habaib dan Alim Ulama se-Madura.
Usai bersilahturahmi dan berbincang santai, tiba-tiba saja Prabowo diberikan kenang-kenangan oleh Kyai Khodir berupa baju sakera khas Madura. Ia pun diminta untuk mengenakan pakaian bermotif garis merah putih berompi hitam tersebut sebagai sebuah kehormatan bagi masyarakat Madura.
Tak segan, Prabowo pun langsung menerima kenang-kenangan itu dan langsung memakai baju seorang ksatria Madura tersebut. Para Kyai dan habaib yang ada diruangan tersebut langsung menyambut dengan penuh keceriaan.
“Wah pas bajunya Kiyai, jadi tambah gagah saya pakai baju ini,” ungkap Prabowo yang langsung disambut gelak tawa oleh para Kyai dan Habaib yang ada di Kediaman KH Abdul Khodir Muhammad Imam di Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Kyai Khodir menjelaskan bahwa baju yang dikenakan Prabowo serta para ksatria Madura tersebut adalah pakaian khas masyarakat Madura saat melawan penjajahan Belanda. Rata-rata, para pejuang di Madura mengenakan pakaian tersebut untuk mempertahankan kedaulatan NKRI serta berjuang mengusir penjajahan Belanda.
Sampang
Sekitar 100 ribu masyarakat Madura, Jawa Timur menghadiri Acara Haul Akbar Masyayikh dan Habaib se-Madura yang digelar di Lapangan Mbak Tutut, Lengser, Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Dalam acara tersebut, ribuan masyarakat Madura yang berada di lokasi mulai menggaungkan kalimat takbir dan meneriakan ‘Prabowo Presiden’ . “Prabowo Presiden, Prabowo Presiden, takbir.. AllahuAkbar, takbir.. AllahuAkbar,” teriak ribuan masyarakat Madura di lokasi Haul.
Prabowo yang melihat penuh sesaknya massa peserta Haul dan mendengarkan dukungan untuk dirinya memenangkan Pilpres 2019 langsung berdiri diatas kendaraannya untuk menyapa secara langsung masyarakat Madura. “Terimakasih, terimakasih,” ungkap Prabowo singkat sembari memberikan salam hormat komando kepada para ribuan Haul.
Dalam acara Haul Akbar Masyayikh dan Habaib se-Madura ini dihadiri oleh para ulama, habaib dan Kiyai antara lain Habib Salim Segaf Aljufri, Habib Hanif Abd Rahman Alathas, KH Najih Maimoen Zubair dari Sarang Rembang, KH Khalil As’sad dari Sukorejo Situbondo, Alhabib Ali Zainal Abidin Ketua DPW FPI Sumenep, KH Jazuli Jauhari dari Pamekasan, KH Karrar Shinhaji dari Pamekasan, KH Mahrus Abd Malik Wakil Rois Syuriah NU Sampang, KH Abdullah Khon dari Bangkalan, KH Jurjis dari Sumenep, KH Ahli Salim dari Pamekasan, dan KH Syaiful Jabbar dari Sampang.
Dalam kesempatan haul akbar tersebut, KH Najih Maimoen Zubair, putra dari romo kyai Maimoen Zubair mengatakakan agar seluruh rakyat Indonesia tidak salah pilih dalam memilih pemimpin pada tahun 2019 mendatang. Ia menegaskan, bahwa seluruh umat islam dan seluruh rakyat Indonesia pada umumnya untuk ikut berjuang bersama memenangkan pasangan Capres dan Cawapres nomer urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno pada Pilpres 2019 ini.
“Ingat, kita semua umat islam di Indonesia jangan sampai salah pilih pemimpin pada tanggal 17 April besok. Kita harus berjuang bersama Prabowo Sandi. InsyaAllah Indonesia mendapatkan pemimpin yang baik, yang amanah, yang membuat Indonesia sejahtera,” tegas pria yang akrab disapa Gus Najih itu kepada puluhan ribu masyarakat Madura yang berasal dari berbagai wilayah yang hadir dalam Haul Akbar ini.
Ia menjelaskan, banyak Kyai dan ulama di Indonesia yang telah diberi petunjuk oleh Allah SWT setelah bertahajud dan bermunajat memohon petunjuk untuk memilih pemimpin yang terbaik untuk bangsa dan negara Indonesia. Hasilnya, tak sedikit para Kyai tersebut yang menyatakan bahwa sosok Prabowo Subianto adalah orang yang tepat.
“Kyai Thaifur Ali Wafa diberi petunjuk oleh Allah, bahwa kalau Indonesia dipimpin oleh pak prabowo maka Indonesia bisa sakinah diturunkan oleh Allah, Indonesia diberi ketenangan oleh Allah, tapi kalau bukan Prabowo maka menjadi kocar kacir dan babak belur,” ungkapnya.
Ia menuturkan, bahwa ayahnya yakni Hadrotus Syaikh KH Maimoen Zubair selama ini kerap mendoakan Prabowo Subianto untuk memimpin bangsa dan negara Indonesia. Bahkan, petunjuk dari Allah SWT untuk memilih pasangan capres dan cawapres nomer urut 02 itu semakin terlihat dengan adanya segala upaya yang dilakukan oleh pasangan capres dan cawapres lainnya yang selalu digagalkan oleh Allah SWT. “Segala upaya paslon 01 yang dipaksakan tapi semua digagalkan oleh Allah SWT, bahkan ayah saya mendoakan bapak prabowo beberapa kali,” ungkapnya.