Potret stasiun pondok rajeg, Depok.
Ekbis

Kemenhub Resmi Mengaktifkan Kembali Stasiun Pondok Rajeg

Channel9.id, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi mengaktifkan kembali Stasiun Pondok Rajeg, Depok, Jawa Barat  hari ini, Sabtu (19/10/2024).

Dalam peresmian tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan menyampaikan reopening Stasiun Pondok Rajeg merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo terkait dengan konektivitas.

“Hari ini kita meresmikan Stasiun Pondok Rajeg, dalam beberapa tahun lalu saya ke sini dengan kondisi tidak berfungsi,” kata Menhub Budi Karya di Stasiun Pondok Rajeg, Sabtu (19/10/2024).

Budi Karya juga menjelaskan selang waktu kedatangan KRL selanjutnya memang masih sekitar 1 jam. Maka dari itu, Budi Karya meminta PT KAI dan PT KCI untuk menambah perjalanan terutama di akhir pekan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPTJ Kemenhub Suharto menjelaskan pembangunan kembali Stasiun Pondok Rajeg memakan dana hingga Rp27,9 miliar. Rencana pembukaan kembali mulai dilakukan sekitar Agustus 2021. Adapun reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg ini dilakukan untuk mendistribusikan penumpang terutama dari Stasiun Nambo dan Cibinong. Reaktivasi juga disebut akan membangkitkan perjalanan baru sehingga target 5.000 penumpang per hari dapat tercapai.

“Ini akan sesuai target 5.000 penumpang per hari,” jelas Suharto.

Untuk diketahui, Stasiun Pondok Rajeg ini termasuk dalam wilayah DAOP 1 Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero). Stasiun tersebut dibangun pada awal 1997 dengan tujuan untuk kereta api angkutan penumpang (masih KRD 2 gerbong). Rutenya dari Stasiun Nambo langsung ke Manggarai dan tidak berhenti di lintas Jakarta-Bogor.

Stasiun ini dioperasikan pada 2000-2006 untuk KRD 2 Gerbong, dan sejak Juli 2015 dioperasikan untuk KRL namun tidak berhenti sampai sekarang ada 10 perjalanan KRL. Rute perjalanan yang melewati Stasiun Rajeg yaitu Nambo-Citayam- Manggarai-Angke dengan waktu tempuh 1 jam 30 menit.

Budi menjelaskan, reaktivasi seperti rel dan stasiun kereta api di kawasan aglomerasi menjadi penting dan harus konsisten dilakukan. Hal ini, juga menunjukkan bahwa pemerintah concern untuk menomorsatukan angkutan massal, terutama kereta api yang merupakan angkutan massal ramah lingkungan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

72  +    =  74