Channel9.id – Jakarta. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat sebanyak 57 Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hingga Perlindungan Masyarakat (Linmas) pada Pemilu 2024 meninggal dunia.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan angka itu tercatat dalam rentang periode 10-17 Februari 2024 pukul 18.00 WIB.
“Ini bukan data KPPS saja, ada petugas lainnya,” ujar Nadia, Minggu (18/2/2024), dikutip dari CNN Indonesia.
Berdasarkan kategori pasien, petugas pemilu meninggal didominasi oleh KPPS. Nadia merinci ada 29 KPPS, 10 Linmas, 9 saksi, 6 petugas, 2 Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan 1 Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Dari data tersebut, setidaknya 57 petugas pemilu meninggal itu terdiri dari 18 pasien usia 41 sampai 50 tahun, 15 pasien usia 51 sampai 60 tahun, 8 pasien usia 31 sampai 40 tahun, 7 pasien usia 21sampai 30 tahun, 5 pasien usia di atas 60 tahun, dan 4 pasien usia 17-20 tahun.
Selain itu, Kemenkes juga mencatat ada 8.381 petugas Pemilu 2024 yang mengalami gangguan kesehatan atau sakit.
Rinciannya yaitu 4.281 KPPS, 1.040 PPS, 1.034 petugas, 707 saksi, 694 Linmas, 381 Bawaslu, dan 244 PPK.
Berikut sebaran jumlah petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia :
Sumatera Utara: 2 kasus
Riau: 1 kasus
Sumatera Barat: 1 kasus
Sumatera Selatan: 2 kasus
Banten: 2 kasus
DKI Jakarta: 6 kasus
Jawa Barat: 13 kasus
Jawa Tengah: 11 kasus
Daerah Istimewa Yogyakarta: 1 kasus
Jawa Timur: 12 kasus
Kalimantan Barat: 2 kasus
Kalimantan Timur: 1 kasus
Sulawesi Selatan: 2 kasus
Sulawesi Utara: 1 kasus
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut angka kasus sakit dan kematian petugas KPPS tercatat lebih rendah dibandingkan pemilu sebelumnya.
“Dibandingkan pemilu sebelumnya yang angka kematiannya di atas 100 orang, tahun ini menurun jauh,” ujar Budi di Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais, Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Ia menilai pemerintah dan pihak terkait telah melakukan mitigasi, sehingga angkanya menurun dibandingkan pada gelaran Pemilu pada 2019 silam.
Selain itu, lanjut Budi, turunnya angka kematian petugas salah satunya karena petugas KPPS sudah mulai sadar terkait risiko kesehatan yang mungkin dihadapi selama bertugas.
“Kita merasa bahwa masyarakat sudah lebih paham kalau bekerja itu jangan terlalu dipaksakan,” tuturnya.
Ia pun berharap skrining kesehatan bagi para calon anggota KPPS saat ini bisa terus diterapkan untuk pemilu-pemilu selanjutnya. Budi menargetkan tidak ada lagi kasus kematian bagi petugas KPPS dan petugas pemilu lainnya pada saat bertugas.
“Rata-rata mereka punya komorbid, jadi ada darah tinggi, ada diabetes. Mungkin yang ingin kita lakukan sebelum jadi anggota KPPS, kita skrining dulu untuk memeriksa tekanan darah tinggi dan tes gula. Penyebabnya yang sering dua penyakit itu,” ujar Budi.
Baca juga: Menkes Klaim Angka Kematian KPPS Tahun Ini Jauh Menurun dari Pemilu 2019
HT