Channel9.id – Jakarta. Kementerian Kesehatan RI melaporkan kematian petugas pemilu bertambah menjadi 114 kasus. Berdasarkan data yang dihimpun mulai tanggal 10-25 Februari 2024, tercatat tiga wilayah dengan kasus kematian terbanyak terjadi di Jawa Barat sebanyak 29 kasus, Jawa Timur 25 kasus, dan Jawa Tengah 20 kasus.
Jika dirinci, kematian paling banyak yang terjadi pada petugas pemilu masih disebabkan penyakit jantung. Tercatat 29 orang meninggal karena masalah jantung.
Ada 15 orang yang belum diketahui penyebab kematiannya. Sisanya, penyebab kematian petugas pemilu dirincikan seperti berikut:
– Meninggal dalam perjalanan: 13 kasus
– Septic shock: 10 kasus
– Hipertensi: 9 kasus
– Kecelakaan: 9 kasus
– Penyakit serebrovaskular: 8 kasus
– ARDS acute respiratory distress syndrome: 6 kasus
– Diabetes melitus: 4 kasus
– Penyakit ginjal kronik: 2 kasus
– Sudden cardiac death: 2 kasus
– Multi organ failure non infectious: 2 kasus
– Sesak napas: 1 kasus
– Asma: 1 kasus
– Multi organ failure infectious: 1 kasus
– TB paru: 1 kasus
– Dehidrasi: 1 kasus
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi melaporkan kematian terbanyak petugas pemilu terjadi pada kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), yakni sebanyak 59 orang. Kelompok berikutnya yakni perlindungan masyarakat atau Linmas yaitu 25 kematian.
Kemudian, kasus kematian juga menyasar ke kelompok saksi sebanyak 10 orang, diikuti 11 orang petugas, 3 orang petugas pemungutan suara (PPS), dan 6 orang petugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Sementara, petugas pemilu yang mengalami gangguan kesehatan alias sakit sebanyak 14.141 orang yang rawat jalan dan rawat inap sebanyak 1.117 orang.
HT