Channel9.id-Jakarta. Kementerian Perindustrian terus memacu implementasi industri hijau di Tanah Air. Salah satunya dengan menggandeng para pelaku industri dan stakeholder, termasuk akademisi berkolaborasi bersama-sama mewujudkan industri dalam negeri, yang rendah emisi karbon dan ramah lingkungan.
“Dalam upaya memacu implementasi industri rendah karbon di antaranya kami melakukan berbagai kegiatan seminar seperti yang telah dilakukan oleh satuan kerja Kemenperin yakni Balai Riset dan Standardisasi Ambon beberapa waktu lalu,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi, Senin, 20 Desember 2021.
Doddy mengatakan, dalam seminar tersebut salah satu agenda utamanya adalah membuat sayembara penulisan karya ilmiah bagi satuan kerja BSKJI Kemenperin yang terkait dengan industri ramah lingkungan dengan topik yang telah ditetapkan, mulai dari circular economy, energi baru dan terbarukan, hingga berkaitan dengan penggunaan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai.
Hasilnya, diterima 38 karya tulis ilmiah dari seluruh satker daerah BSKJI sesuai dengan enam topik yang telah ditentukan. “Kegiatan-kegiatan seperti itu kami lakukan guna mendukung rumusan yang telah dibuat dalam konferensi tingkat tinggi perubahan iklim atau Conference of the Parties (COP) ke-26 United Nation Framework on Climate Change Conference (UNFCCC) pada 31 Oktober-12 November 2021 lalu di Glasgow, Skotlandia,” sebut Doddy.
Menurut Doddy, Indonesia menindaklanjuti hasil COP-26 dengan mengimplementasikan kegiatan mitigasi dan adaptasi, untuk memenuhi target penurunan emisi sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 29 persen. “Terdapat lima sektor dalam NDC yang berperan dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) tersebut, yaitu energi, limbah, industrial processes and production use (IPPU), pertanian, dan kehutanan,” ujarnya.