Ekbis

Ketimpangan Menurun Signifikan dalam Lima Tahun Terakhir

Channel9.id-Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia pada Maret 2019 tercatat senilai 0.382. Angka itu  merupakan penurunan 0,002 poin dibandingkan dengan September 2018 yang sebesar 0,384 dan menurun 0,007 poin dibandingkan dengan Maret 2018 yang sebesar 0,389. Tingkat ketimpangan tersebut tercermin dalam indeks rasio gini. Ketimpangan tertinggi yang pernah terjadi di Indonesia, berdasarkan data rasio gini, adalah 0,414 pada September 2014 atau nyaris lima tahun silam.

Berdasarkan data rasio gini Maret 2019, yang dirilis BPS, Senin (15/7) diketahui pula bahwa rasio gini daerah perkotaan pada Maret 2019 tercatat sebesar 0,392. Itu artinya naik dibandingkan rasio gini September 2018 yang sebesar 0,391 dan turun dibandingkan dengan rasio gini Maret 2018 yang sebesar 0,401.

Sementara itu, rasio gini di perdesaan pada Maret 2019 tercatat 0,317, turun dibandingkan dengan rasio gini September 2018 yang sebesar 0,319 dan rasio gini Maret 2018 yang sebesar 0,324.

Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 17,71 persen. Hal ini berarti pengeluaran penduduk pada Maret 2019 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.

Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 16,93 persen yang berarti tergolong pada kategori ketimpangan sedang. Sementara itu, untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 20,59 persen, yang berarti tergolong dalam kategori ketimpangan rendah.

Rasio gini adalah alat untuk mengukur derajat ketidakmerataan distribusi pendapatan penduduk. Nilai rasio gini berkisar antara 0 dan 1. Koefisien gini bernilai 0 menunjukkan adanya pemerataan pendapatan yang sempurna. Sebaliknya, rasio gini yang bernilai 1 mengindikasikan adanya pemerataan pendapatan yang tidak sempurna, atau dengan kata lain terjadi ketimpangan sempurna.

Secara nasional, nilai rasio gini Indonesia mencapai angka tertingginya pada level 0,414 pada September 2014. Selanjutnya, nilai rasio gini secara konsisten terus menurun. Bahkan rasio gini bulan Maret 2019 menjadi yang terendah sejak 7 tahun terakhir, atau sejak September 2011.

Kondisi ini menunjukkan bahwa selama periode pemerintahan Jokowi-JK, terjadi perbaikan pemerataan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  71  =  75