Ekbis

Ketua MPR: Ekonomi Pancasila Belum Bisa Mengatasi Tantangan Karena Indonesia Tergantung Impor

Channel9.id-Jakarta. Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, bahwa ekonomi Pancasila belum terimplementasinya dengan baik di dalam negeri karena masih bergantungnya Indonesia kepada impor.

“Kita belum berdaulat secara ekonomi. Indonesia dihadapkan pada sejumlah harga pokok pertanian impor terutama komoditas pangan lebih murah dari harga produk dalam negeri,” ujarnya saat menjadi keynote speaker dalam diskusi bedah buku Ekonomi Pancasila dalam Pusaran Globalisasi, Sabtu (20/6).

Bamsoet menyebutkan, ketergantungan Indonesia dengan impor dimulai sejak era 80-an dan terus meluas sejak diberlakukannya perdagangan bebas dengan sejumlah negara di dunia.

Bahkan, kata dia, Indonesia menjadi negara importir terbesar gula di dunia. Dia mengatakan Indonesia mengimpor gula 4,5 juta ton setiap tahunnya, lebih tinggi dibandingkan dengan impor gula China yang sebesar 4,2 juta ton.

“Padahal penduduk kita hanya 270 juta, sedangkan China penduduknya 1 miliar, tetapi kita menjadi importir terbesar,” ujar Bamsoet.

Lebih lagi, sambungnya, Indonesia juga menjadi importir garam di tengah kondisi geografis Indonesia yang lebih dari 70%-nya adalah pesisir.

“Indonesia selalu mengimpor 1,5 juta ton garam. Lebih dari 50% kebutuhan garam padahal Indonesia 70% laut. Juga kedelai, kacang tanah, bawang, daging sapi nasional, susu, buah dan sayur,” pungkasnya. (IG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

47  +    =  52