Hot Topic Nasional

Ketua PP GP Ansor: Jangan Samakan Cuitan Ferdinand dengan Pernyataan Gus Dur!

Channel9.id – Jakarta. Ketua PP GP Ansor Luqman Hakim meminta cuitan Ferdinand Hutahaean yang menyebut ‘Allahmu ternyata lemah’ tidak disamakan dengan pernyataan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang pernah mengatakan Tuhan tidak perlu dibela.

“Menurut saya, cuitan Ferdinand Hutahaean ‘Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela…’ tidak sama dg kalimat Gus Dur yang pernah bilang ‘Tuhan Tidak Perlu Dibela’. Gus Dur sama sekali tidak menghakimi bahwa Tuhan yang diyakini seseorang keadaannya lemah harus dibela. Gus Dur justru menegaskan Tuhan tidak perlu dibela karena Tuhan Maha Kuat dan Kuasa,” kata Luqman dalam keterangan tertulis, Jumat 7 Januari 2021.

Menurut Luqman, cuitan Ferdinand itu berpotensi membuat kegaduhan karena telah menghina agama tertentu.

Baca juga: Mahfud MD Tanggapi Cuitan “Allahmu Lemah” Ferdinand Hutahean

“Sedangkan cuitan Ferdinand itu, menurut saya, dapat dikategorikan sebagai serangan penghinaan dan penistaan terhadap agama tertentu, berpotensi menimbulkan keonaran dan permusuhan bernuansa agama serta mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Sangat jauh berbeda antara cuitan Ferdinand dengan perkataan Gus Dur. Dan karenanya, janganlah disamakan antar keduanya!” ujar Luqman.

Luqman pun mendorong agar polisi segera mengambil tindakan tegas terkait kasus Ferdinand tersebut. Dia menyatakan seluruh warga negara harus memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.

“Tak peduli ia berasal dari kelompok mayoritas atau minoritas. Tidak boleh ada diktator mayoritas dan juga tidak boleh ada tirani minoritas. Dalam sistem demokrasi, jika hukum dijalankan dengan diskriminatif, maka ia akan menjadi sumber perpecahan dan konflik sosial. Kita semua harus memiliki kesadaran ini. Kita masih dalam proses membangun karakter bangsa yang bersatu dalam keberbedaan. Karena itu, siapa pun yang terbukti melanggar norma-norma hukum, maka aparat penegak hukum harus memprosesnya dengan seadil-adilnya,” ujar Luqman.

Luqman menilai masalah keyakinan agama merupakan urusan personal setiap orang dan hal tersebut telah dijamin serta dilindungi dalam konstitusi.

“Maka, siapa pun tidak boleh membawa-bawa masalah keyakinan asasi itu ke ranah diskursus publik, karena pasti akan menyebabkan ketersinggungan sesama warga negara yang berbeda keyakinan. Saya berharap, kasus cuitan Ferdinand ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua sebagai warga negara,” ujar Luqman.

“Jangan ada lagi yang bermain-main dengan agama (apalagi menyangkut Allah) untuk kepentingan dan tujuan apapun. Ingat, ketersinggungan dalam keyakinan agama (dan apalagi menyangkut eksistensi Allah) terbukti telah memicu banyak permusuhan dan peperangan panjang dalam sejarah peradaban manusia,” sambung Luqman.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  43  =  53