Hot Topic

KH Ma’ruf Amin: Darul Mitsaq Adalah Legitimasi Islam Terhadap NKRI

Channel9.id – Jakarta. Prof. KH. Ma’ruf Amin menegaskan pemikirannya mengenai Darul Mitsaq (negara kesepakatan) bagi umat Islam Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah negara kesepakatan (darul mitsaq) dengan nonmuslim. Pancasila maupun bentuk negara kesatuan, kata dia, juga kesepakatan. Karena itu tidak boleh diubah dengan satu ideologi atau sistem lain meski bernuansa Islam.

Hal tersebut dikatakannya dalam acara Bedah Buku “Darul Misaq: Indonesia Negara Kesepakatan” yang digelar Universitas Negeri Jakarta yang juga disiarkan langsung lewat saluran Edura TV, Senin 7 Juni 2021.

Ma’ruf Amin mengatakan gagasannya tentang darul mitsaq tersebut memang untuk memberikan legitimasi keagaamaan Islam terhadap ideologi dan Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia.

“Untuk melegitimasi keagamaan negeri ini, saya berusaha menjelaskan kerangka metodologis dalam memahami Islam ahlu sunnah waljamaah sebagai paham yang diikuti mayoritas Islam di negeri ini. Selain metodologi yang terdapat dalam ulumul qur’an, hadits dan ushulul fiqh, saya juga menggunakan pendekatan yakni manhajiah, tawassutiyah, islakhiyah dan tasaamuttiyah,” ujar Ma’ruf Amin secara virtual, Senin.

Ma’ruf menambahkan, pendekatan ini diharapkan agar pemahaman Islam dalam konteks masa kini bisa memenuhi tujuan-tujuan syariat sekaligus solusi terhadap problem umat manusia pada masa kini yang semakin kompleks. Diantaranya, kata dia, pendekatan yang penting adalah washatiyah, yakni moderat.

“Yang ini dijadikan model pemahaman Islam di dunia, yakni konsep washatiyatul Islam. MUI pun sudah menetapkan konsep washatiyah ini dalam Musyawarah ke-9 tahun 2015 di Surabaya,” jelasnya.

Selain itu, menurut Ma’ruf, perdebatan negara dan agama ini sejatinya sudah selesai di antara para pendiri bangsa. Bahkan, diantara mereka itu adalah tokoh Islam dan ulama.

“Namun dalam wacana-wacana keagamaan masih sering diselipi tentang pendirian negara Islam atau negara khilafah, meskipun organisasi yang mendorong ini sudah tidak aktif lagi,” ujarnya.

“Mereka (pendorong khilafah) memberikan argumentasi tentang penerimaan mereka terhadap NKRI. Namun saat ini sebagian rakyat Indonesia masih belum puas dengan penjelasan itu bahkan ada yang menolaknya. Mereka ada yang menolak bahkan dengan kekerasan,” sambungnya.

Ma’ruf mengatakan, gerakan-gerakan pengusung khilafah dipengaruhi oleh Islam transnasional, yakni Ideologi yang keras karena tak lepas dari teks-teks Al-Quran dan hadits secara literal.

“Sehingga mereka memiliki sikap intoleran dan ekstrem. Mereka bahkan mengkafirkan terhadap yang berbeda,” ucapnya.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  3  =